Mohon tunggu...
ivo imtar pramudita
ivo imtar pramudita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yang ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi PBL Meningkatkan Oral Activity Peserta Didik Kelas XI ATP Di SMKN 4 Metro

10 Desember 2022   11:50 Diperbarui: 10 Desember 2022   12:25 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Provinsi Lampung merupakan salah satu Provinsi yang ada di pulau Sumatera, Indonesia, dengan Ibu Kota Bandar Lampung. Provinsi Lampung terdiri dari 2 Kota yaitu Bandar Lampung dan Metro serta 13 Kabupaten. Kota Metro sendiri merupakan Kota Terbesar di Provinsi Lampung setelah Bandar Lampung. 

Kota Metro sudah berkembang menjadi 5 Kecamatan, salah satunya yaitu Kecamatan Metro Selatan. Di Kecamatan Metro Selatan terdapat satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yaitu SMK Negeri 4 Metro berdiri sejak tahun 2014. Awalnya SMKN 4 Metro merupakan sekolah pertanian, dengan 3 jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Ternak Ruminansia dan Agribisnis Perikanan Air Tawar. Namun, ditahun 2015 menambah 2 jurusan yaitu Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dan Multimedia. 

SMK Negeri 4 Metro berada di daerah Kelurahan Margodadi, Kecamatan Metro Selatan. Hampir 85% peserta didiknya berasal dari daerah seberang Kota Metro.  Peserta didik SMK Negeri 4 Metro pada umumnya berasal dari keluarga ekonomi menengah kebawah dengan mata pencaharian utama orang tuanya yaitu bertani dan berkebun atau berladang. Dikarenakan kesibukan orang tua mencari nafkah dan latar belakang pendidikan yang rata-rata Sekolah Dasar bahkan putus sekolah, maka orang tua banyak mempasrahkan anak mereka sepenuhnya ke sekolah. Sehingga peserta didik memiliki beberapa permasalahan eksternal yaitu :

1. Penggunaan gawai yang kurang tepat
2. Motivasi belajar yang rendah pada peserta didik
3. Oral Activity peserta didik yang masih rendah
4. Miskonsepsi peserta didik pada materi yang disampaikan

Namun dari permasalahan yang teridentifikasi di atas, terdapat salah satu permasalahan yang lebih dominan yaitu Oral Activity peserta didik yang masih sangat rendah, dugaan sementara dengan tidak adanya dukungan dalam berkomunikasi yang baik di lingkungan rumah peserta didik maka kurang terlatihnya dalam berkomunikasi maupun mengemukakan suatu pendapat yang baik di kelas. 

Oleh karena itu, perlu diidentifikasi pula faktor-faktor eksternal yang dapat dioptimalkan guna meningkatkan oral activity peserta didik. Salah satunya adalah faktor yang bersumber dari guru. Guru dipercaya menjadi bagian utama yang dapat mempengaruhi oral activity peserta didik. Untuk itu performa dan kompetensi guru dalam mengajar sering pula dikaitkan sebagai penyebab rendahnya oral activity peserta didik. 

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan, maka diperolehlah beberapa permasalahan yang dihadapi di SMK Negeri 4 Metro tempat penulis mengajar diantaranya : 

1. Pembelajaran yang masih terpusat pada guru
2. Pembelajaran di dalam kelas masih monoton
3. Guru belum merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
4. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat ataupun inovatif  

Setelah melakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara teman sejawat, dan kepala sekolah maka diperolehlah penyebab utama dari permsalahan oral activity pada peserta didik terkususnya di Mata Pelajaran Kejuruan Agribisnis Tanaman Perkebunan, yaitu :

1. Pembelajaran yang masih terpusat pada guru
2. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat ataupun inovatif 

Dari penyebab utama di atas, maka tantangan yang dihadapi oleh guru adalah :

1. Pemilihan model pembelajaran yang inovatif dengan menyesuaikan karakteristik peserta didik yang lebih menyukai praktik dan audio visual
2. Pemilihan metode pembelajaran yang dikombinasikan dengan diskusi kelompok, ceramah, praktik dan tanya jawab 

Oleh sebab itu, jika dilihat dari tantangan di atas maka dapat simpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi pedagogik dan profesional.

 Strategi, langkah-langkah, proses dan sumberdaya yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu : 

A. Pemilihan model pembelajaran 

1. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik kelas XI ATP SMKN 4 Metro yang lebih menyukai praktik dan audio visual. Pada pemilihan model pembelajaran ini, guru memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan sintak sebagai berikut : 

1) Orientasi peserta didik terhadap masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 

Disetiap sintak model pembelajaran tersebut dikombinasikan dengan pendekatan Saintifik, yang meliputi 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengolah informasi, dan Mengkomunikasi).

 2. Langkah -- langkah yang dilakukan 

Adapun langkah-langkah ini sebagai berikut : 

1) Dimulai dengan kegiatan pendahuluan yaitu orientasi diisi dengan guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa, memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat peserta didik sebelum memulai pembelajaran, apersepsi dengan mengulas materi pertemuan sebelumnya dan pemberian acuan yang diisi dengan penyampaian materi, tujuan hingga penilaian yang akan dicapai.
2) Masuk kegiatan inti yaitu menerapkan sintak-sintak Problem Based Learning (PBL) dengan mengkombinasikan pendekatan Saintifik. Dimana peserta didik melakukan praktikum hingga mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok. Dengan karakteristik peserta didik SMK yang lebih banyak praktik dan audio visual, dikegiatan pembelajaran diberbantukan media pembelajaran seperti video interaktif yang mendukung materi, PPT, serta handout.
3) Dan diakhiri dengan kegiatan penutup yang terdiri dari pertanyaan refleksi, penyampaian kegiatan dipertemuan selanjutnya dan ditutup dengan doa hingga salam 

3. Proses pemilihan model ini diperoleh dari hasil wawancara bersama teman sejawat, kepala sekolah, dan peserta didik. Model pembelajaran ini disesuaikan pula dengan karakteristik peserta didik SMK yang lebih banyak praktik dan audio visual. Kemudian menyesuaikan pula dengan karakteristik materi kejuruan yang akan diajarkan. 

4. Sumberdaya yang diperlukan dalam pemilihan model pembelajaran ini antara lain hasil wawancara rekan sejawat, kepala sekolah, dan peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun