Pandemi Covid-19 telah menjadi permasalahan dunia saat ini, hingga menggangu proses belajar mengajar secara konvensional (tatap muka). Penyebaran Covid-19 yang sangat cepat di seluruh Dunia membuat pelaksanaan pembelajaran tatap muka seperti biasanya di lingkungan sekolah dan harus beralih ke pembelajaran daring yang menggunakan media online sebagai solusi pada Era Covid-19 Â sebagai tindakan untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Proses pembelajaran secara daring selama pandemi yang dilakukan dapat mengakses perangkat-perangkat mobile seperti smartphone, laptop, komputer, dll. Namun, tidak semua sekolah terisi oleh siswa yang mampu atau berasal dari ekonomi keluarga menengah keatas. Melainkan masih ada sekolah yang sebagian besar siswanya adalah yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Di sebuah desa di Kabupaten Garut, terdapat salah satu sekolah yang memiliki 75% siswa dari jumlah keseluruhan memiliki keterbatasan dalam hal perangkat belajar. Mereka tidak memiliki handphone dan tidak memiliki kuota untuk mengakses internet.
Kemudian, Mahasiswa KKN Tematik UPI 2021 terjun ke lapangan di sekitar domisilinya (dengan mengggunakan protokol kesehatan) untuk menanyakan persepsi orang tua siswa, guru, dan siswa itu sendiri. Â Ternyata pendapat orang tua dari siswa-siswa di sekolah ini kurang setuju jika pembelajaran terus-menerus dengan sistem daring, dengan alasan mereka memiliki keterbatasan dalam hal materi dan motivasi belajar anak mereka menurun.
motivasi belajar siswa terjaga, siswanya dapat tetap belajar, dan pendidikan pun sampai pada dirinya, hingga akhirnya guru dan sekolah bersepakat mengadakan kelas luring secara bergilir dalam satu minggu sekali dengan menggunakan protokol kesehatan. Orang tua siswa senang dengan adanya kelas luring tersebut, siswa pun sangat senang, dan kami sebagai mahasiswa membantu mengoptimalkan usaha guru tersebut dengan memvariasikan metode belajar. Ada dengan ceramah menggunakan powerpoint, belajar melalui games Quizizz, belajar berkelompok kecil untuk dikenalkan aplikasi belajar menggunakan pinjaman handphine mahasiswa, dan selalu menyelingi games jika siswa sudah dalam keadaan tidak fokus. Siswa senang dengan adanya pendampingan dari mahasiswa KKN ini, bahkan ketika kami pamit pun mereka sangat menyayangkannya.
Bagi guru karena ingin mencetak anak bangsa yang berkualitas dalam keadaan apapun, maka guru akan melakukan berbagai cara agarSemoga keadaan di Indonesia dan di seluruh dunia ini bisa lekas membaik agar pendidikan bisa berjalan seperti sedia kala dan anak-anak bisa kembali bersekolah untuk menjadi anak bangsa yang berkualitas.