Mohon tunggu...
Itsna Laily Rosyida Achmad
Itsna Laily Rosyida Achmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penanggulangan Bencana dan Mitigasi Bencana di Kabupaten Trenggalek

30 September 2022   21:57 Diperbarui: 30 September 2022   22:00 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bencana adalah salah satu peristiwa atau kejadian yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan dalam masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam maupun faktor non alam atau yang biasa kita kenal dengan bencana sosial. Jika kita berbicara bencana pasti dipikirkan kita langsung menuju ke arah yang negatif yang mana bencana ini hampir kebanyakan orang berasumsi bahwa bencana terjadi karena faktor alam saja padahal di dalam kehidupan ada yang disebut juga bencana sosial. Bencana sosial adalah peristiwa yang timbul akibat konflik antara manusia dan masyarakat yang mana biasanya terjadi antara kelompok dengan kelompok lainnya. Bencana sosial di sini ada beberapa macam Antara lain:

  • Konflik sosial biasanya konflik sosial ini muncul akibat adanya rasa ketidak sukaan atau kecemburuan dalam masyarakat.
  • Aksi teror, aksi teror umumnya dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan kekerasan dan bisa menghilangkan nyawa seseorang ataupun kerusakan lingkungan, di Indonesia aksi teror pernah terjadi di gereja yang penyerangnya sendiri adalah umat Islam yang mengikuti suatu organisasi.
  • Sabotase, sabotase menaklukkan pihak pihak yang terlibat dengan pengacauan, penghancuran, dan pemberontakan.

Salah satu upaya dalam menangani bencana sosial adalah dengan menumbuhkan jati diri di dalam individu yang bersifat kebangsaan dan saling mencintai, menjadikan kaum muda yang paham akan Pancasila dan kesatuan dan persatuan yang berlaku di Indonesia.

Selanjutnya kita akan membahas mengenai bencana alam, negara kita yakni negara Indonesia terletak  garis katulistiwa mengakibatkan sering terjadi bencana selain karena terletak di garis katulistiwa Indonesia juga beriklim tropis dan Indonesia terletak diantara 3 tumpukan lempeng yaitu lempeng Australia di bagian selatan, lempeng eurasia di bagian Utara dan lempeng Pasifik di bagian timur mengakibatkan Indonesia sering terjadi bencana alam selain itu Indonesia juga merupakan negara yang memiliki berbagai pulau serta memiliki laut yang luas, Indonesia selain memiliki laut Indonesia juga memiliki beberapa gunung gunung-gunung itu yaitu gunung aktif maupun gunung tidak aktif. Karena inilah Indonesia sering mengalami berbagai bencana yaitu bencana erupsi bencana tsunami maupun gempa bumi. Menurut BNPB bencana yang terjadi di Indonesia per tahunnya lebih dari 1000 gerakan tanah yang artinya gempa bumi sering terjadi di Indonesia berskala 5.0 skala Richter. Berbicara tentang kabupaten Trenggalek kabupaten Trenggalek terletak di Selatan pulau Jawa yang mana berbatasan langsung dengan samudra Indonesia. Di kabupaten Trenggalek ini sering terjadi bencana alam yakni gempa bumi maupun prediksi prediksi tsunami karena kabupaten Trenggalek yang memiliki laut dan berbatasan langsung dengan samudra Hindia dan kabupaten Trenggalek adalah kawasan pantai Selatan yang mana pantai Selatan ini memiliki ombak atau tekanan yang cukup besar. Menurut BNPB kabupaten Trenggalek pada tahun 2019 dari hasil analisa dan penelitiannya terjadi gempa bumi di kabupaten Trenggalek sebanyak 132 kali dalam setahunnya, yang mana gempa-gempa ini tidak mengakibatkan tsunami. Akan tetapi dengan posisi kabupaten Trenggalek yang dekat dengan laut dan di bagian Selatan yang mana selalu memiliki isu untuk terjadi tsunami dadakan karena akibat geseran-geseran lempeng di bawah laut yang mana akhirnya ombak bisa jadi meluap ke daratan. Dengan demikian warga masyarakat Trenggalek selalu dihimbau dalam kebencanaan yang terjadi untuk selalu waspada[1].

 

Dengan letak geografis kabupaten Trenggalek yang dekat dengan laut penting bagi masyarakat Trenggalek khususnya tidak era pesisir untuk selalu waspada serta antisipasi dalam kebencanaan pendidikan kebencanaan perlu diterapkan dari mulai dini hingga orang tua karena tidak akan tahu kapan kita akan terjadinya bencana. Di kabupaten Trenggalek sendiri simulasi simulasi terus dilakukan dan masyarakat Trenggalek juga memasang rambu-rambu di tempat yang rawan kebencanaan yaitu khususnya di pantai Selatan yang memiliki ombak besar. Pada tahun 2019 kabupaten Trenggalek sudah menerapkan dan terus mengencarkan acara atau program di istana yaitu desa tangguh bencana. Di dalam program tersebut masyarakat diminta untuk menggunakan kearifan lokal mengatasi bencana misalnya jika terjadi bencana gempa masyarakat bisa memakai kaleng yang ditumpuk dan jika gempa terjadi kaleng-kaleng yang ditumpuk itu akan terjatuh dan mereka bakal sadar jika terjadi gempa bumi dan segera menyelamatkan diri. Selain itu biasanya juga di pos-pos kamling karena kota kabupaten Trenggalek yang masih teretak di pedesaan biasanya ada pos kamling yang mana pos kamling itu ada kentongan yang sebagai tanda bahwa akan adanya bahaya untuk masyarakat sekitar

 

            Dilansir dari web suara Jatim.id menurut pemaparan Bupati Trenggalek yaitu Muhammad Nur Arifin sejak adanya berita pmkg yang berisi tentang perkiraan tsunami di kabupaten Trenggalek pihak Pemda kabupaten Trenggalek sudah membuat peta-peta yang diberi tanda khusus terkait wilayah mana Yang akan terkena dampak dan timbul akibat bencana dan Pemda Trenggalek juga sudah melakukan koordinasi lintas sektor serta membuat peta yang memberikan tanda kusut wilayah-wilayah yang terkena. Selain itu rencana Bupati Trenggalek pada tahun 2002 akan mengadakan festival tsunami yaitu untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat Trenggalek yang masih awam tentang kebencanaan.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun