Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analisa Bahagia

7 April 2020   14:01 Diperbarui: 7 April 2020   13:55 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbagai analisa tentang bahagia sudah ditulis orang. Untuk memperoleh bahagia, segala cara, juga telah dilakukan banyak orang.

Gabungan antara dua kepentingan dengan tema yang sama, BAHAGIA inilah akhirnya melahirkan banyak pelatihan-pelatihan yang temanya cara singkat memperoleh bahagia.

Saya tertarik untuk menganalisa apa itu bahagia? Tujuannya sederhana, andai saja analisa saya tentang bahagia ini benar dan anda ikut membacanya. Maka, anda tidak perlu ikut pelatihan.

Karena, angka yang dipatok untuk mengikuti pelatihan, biasanya diakhiri dengan kalimat juta. -satu hingga belasan juta-.

Pertanyaannya, apakah saya tidak berminat menjadi narasumber tentang pelatihan bahagia yang akan saya buat sendiri, sehingga saya dapat menikmati bagian angka yang jutaan itu? Apakah saya tidak rugi? Jawabnya, sama sekali tidak rugi. Karena sebelum anda membaca tulisan ini, lalu anda bahagia, saya sudah bahagia terlebih dahulu.

Ok. Mari kita mulai.

Anda bahagia, artinya anda sudah bebas dari rasa tidak bahagia. Itu sebabnya, untuk bahagia, anda perlu tahu, penyebab kondisi tidak bahagia. Sehingga, dengan menghindari atau lari dari kondisi tidak bahagia, anda akan sampai pada kondisi bahagia.

Sumber dari ketidak bahagiaan, ada dua. Yakni, gelisah dan takut. Dua sumber inilah yang akan kita bahas lebih dahulu.

Gelisah, karena kita tidak mampu melepaskan diri dari kenangan masa lalu.

Kejadian masa lalu yang menggerogoti alam bawah sadar kita, menggangu dan menetap di dalam memori kita.

Seperti, mengapa dulu saya berbuat salah, kesalahan yang akibatnya kita rasakan sekarang, atau trauma masa lalu, yang trauma itu, selalu mengganggu hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun