Mohon tunggu...
Iswanto Junior
Iswanto Junior Mohon Tunggu... profesional -

penikmat kuliner, politik, budaya & misi kemanusiaan @iswanto_1980

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

SBY Singgung "Kapal Karam", Minta TNI/Polri Netral

3 Juni 2014   14:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:46 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Sikap netralitas kembali disinggung oleh Presiden SBY ketika memberikan arahan di depan para Perwira Tinggi TNI/Polri dalam acara Commanders Calls di Kementeriaan pertahanan. Presiden SBYkembali mengingatkan seluruh personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk tidak merusak semangat reformasi yang sudah diperjuangkan.

Presiden SBY juga mendapat info yang menyudutkan dirinya dari pernyataan seorang perwira tinggi. SBY mengibaratkan pernyatan pati tersebut bahwa dia adalah kapal karam yang sudah tidak punya pengaruh lagi, SBY sangat menyesalkan hal tersebut. Pernyataan pernyatan yang justru merusak stabilitas menjelang pilpres.

Presiden SBY sekedar mengingatkan para Perwira TNI/Polri agar flash back pada pemilu 2004. Ada catatan merah pada pemilu 2004, dimana SBY mendapatkan catatan adanya beberapa perwira menengah TNI dan Polri yang tidak bersikap netral dan mendukung salah satu pasangan calon presiden - calon wakil presiden. Jelas ini merupakan catatan masa lalu yang tak boleh terulang di pilpres 2014.

Ada etika dan aturan main buat para perwira TNI dan Polri yang ingin aktif berpolitik, yakni dengan mundur dari jabatannya di kedinasan dia bekerja. Karena dengan tidak lagi berada dalam ruang TNI dan Polri, peluang untuk duduk dan memeproleh jabatan publik semakin terbuka. Itu lebih elegan dibanding mendukung secara terbuka dengan masih memakai simbol simbol TNI/Polri.

Memang sudah seharusnya posisi TNI/Polri haru netral, karena jika kekuasaan politik di barengi dengan kekuatan militer maka bukan saja merusak tatanan demokrasi tetapi membuat rakyat dikebiri hak haknya oleh tekanan militer. Ini tak bagus untuk negara kita yang sedang memasuki masa transisi demokrasi.

Presiden SBY meminta sikap netralitas TNI/Polri ini dipahami oleh seluruh personil yang bertugas, dan meminta semua angkatan dijajaran TNI/Polri menjaga dan mensukseskan pilpres kali ini. SBY sudah menyiapkan upacara khusus kemiliteran untuk menyambut Presiden RI yang baru dalam sebuah tradisi suksesi peralihan kepemimpinan baru. Akan ada fareweel yang diadakan di istana untuk menyambut Presiden dan wakil presiden baru bersama lembaga lembaga negara, dan sekaligus menjadi acara perpisahan buat Presiden SBY.

TNI/Polri harus melaksanakan tugasnya dengan mengedepankan integritas, profesional dan bersikap objektif serta menjungjung tegeuh semangat netralitas. Saya pikir ini bukan harapan dari Presiden SBY saja tetapi juga harapan dari seluruh rakyat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun