Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

ASI Sedikit? Yuk Konsumsi Sayur Daun Kelor, Inilah 10 Khasiat dan Panduan Mengolahnya

10 Agustus 2023   19:34 Diperbarui: 10 Agustus 2023   19:37 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu sedang memberi ASI (Pexels.com/RDNE Stock Project)

Suzanna, seorang ibu muda yang penuh semangat, mengalami hambatan dalam menyusui bayinya. Walaupun anaknya tampak lahap saat menyusu, produksi ASI-nya terhambat. Setiap kali bayi menggigit putingnya, rasa cemas menyelimuti. Meski sudah mencoba berbagai upaya seperti meningkatkan asupan air, mengonsumsi makanan bergizi, dan beristirahat cukup, hasilnya belum memuaskan. Suzanna merasa frustrasi dan khawatir tidak mampu memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.

Sementara itu, bayi Suzanna tumbuh sehat dan penuh vitalitas. Senyuman bahagianya saat menyusu menjadi pendorong bagi Suzanna untuk terus berusaha. Dia mencari saran dari teman-temannya dan membaca artikel mengenai peningkatan produksi ASI. Dengan menerapkan teknik pijat payudara dan relaksasi sebelum menyusui, serta mendapat dukungan emosional dari suami dan keluarganya, Suzanna terus berjuang.

Awalnya, perjalanan ini terasa berat, namun Suzanna akhirnya melihat hasil positif pada produksi ASI-nya. Rasa sukacita dan syukurnya meluap karena berhasil memberikan yang terbaik bagi bayinya. Semangat dan ketekunan Suzanna mengajarkan arti penting mencari solusi dan dukungan untuk mengatasi tantangan menyusui. Melalui perjuangan ini, hubungan antara Suzanna dan bayinya semakin menguat, mengingatkan bahwa kasih sayang seorang ibu adalah kekuatan yang tidak tergoyahkan.

Dalam usahanya mengatasi masalah ASI yang seret, Suzanna juga menemukan solusi dengan mengkonsumsi sayur daun kelor dan pelancar ASI yang mengandung ekstrak kelor. Kombinasi ini membantu mengatasi hambatan produksi ASI-nya, memberikan bukti nyata bahwa tekad dan dedikasi seorang ibu dapat mengatasi tantangan dengan cemerlang.

Sayur daun kelor

Sayur daun kelor sudah sejak lama dikenal sebagai sumber nutrisi yang kaya dan penuh manfaat bagi kesehatan. Bagi ibu menyusui, mengonsumsi sayur daun kelor membawa sejumlah khasiat yang luar biasa. 

Dalam artikel ini, kami akan mengungkapkan 10 manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh sayur daun kelor untuk ibu menyusui, dan memberikan panduan tentang cara mengolahnya dengan benar. 

Agustina, E. S., & Nurliyani, N. (2017). dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Konsumsi Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Produksi ASI Ibu Menyusui mengemukakan tentang 10 manfaat sayur daun kelor bagi produksi ASI sebagai berikut:

1. Mengandung Asam Folat yang Penting


Sayur daun kelor mengandung asam folat yang sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan. Asam folat merupakan nutrisi kunci yang diperlukan untuk pembentukan sel dan sel darah baru dalam tubuh. Khususnya bagi ibu yang sedang mengandung atau menyusui, asam folat berperan dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Bagi ibu hamil, asam folat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Selain itu, asam folat juga memiliki peran dalam menjaga kesehatan ibu menyusui. Kandungan ini membantu dalam pembentukan sel darah merah, yang esensial untuk mengatasi kelelahan dan memastikan ibu memiliki energi yang cukup dalam masa menyusui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun