Biografi Sunan Gresik ( Syekh Mualana Malik Ibrahim )
Sunan Gresik yang bernama Syekh Maulana Malik Ibrahim merupakan tokoh seorang ulama yang menyebar luaskan agama Islam di negeri Jawa beliau termasuk dari 9 wali di Indonesia atau biasa kita sebut wali songo. Syekh Maulana Malik Ibrahim atau sunan Gresik lahir di negara Asia Tenggara tepatnya dikota Samarkand pada awal abad 14 beliau termasuk keturunan nabi Muhammad beliau berada pada silsilah ke-22 dari Fatimah yang bersuami Sayyidina Ali
Pada tahun 801 Hijriyah atau 1392 Masehi syekh Maulana Malik Ibrahim pertama kali mendatangi berbagai nusantara dan tiba  Gresik, saat beliau tiba di Gresik atau di tanah Jawa itu beliau tidak langsung menyebarkan agama Islam beliau membutuhkan waktu 2 tahun untuk mengenal terlebih dahulu bagaimana karakter budaya masyarakat sekitar.
Syekh Maulana Malik Ibrahim yang dikenal Sunan Gresik beliau termasuk salah satu dari wali songo yang pertama menyebar luaskan ajaran Islam di negeri Jawa. Beliau wafat di kota Gresik Jawa Timur dan dimakamkan kota Gresik Jawa timur tepatnya di desa Gapura.
Histori meyakini beliau bukanlah orang Jawa asli karena beliau lahir di Samarkand Asia tengah lalu berkelana dan menyebarkan Islam di Indonesia tepatnya di Jawa masyarakat sekitar juga menyebutnya dengan sebutan syekh Maghribi karena mereka meyakini beliau keturunan dari Maghribi atau Maroko di Afrika Utara.
Peran Syekh Maulana Malik Ibrahim dalam Berdirinya pesantren di Indonesia
Sejarah pertama kalinya pesantren di Indonesia tidak lepas dari peran wali songo pada abad 15 sampai 16 Masehi di Jawa, jika mendengar kata pesantren adalah lembaga pendidikan Islam di tanah Jawa selama bertahun-tahun yang dikembangkan oleh salah satu walisongo dari Gresik Jawa Timur  yaitu Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Pertama kali berdirinya pesantren di Jawa didirikan oleh syekh Maulana Malik Ibrahim atau biasa kita kenal dengan sunan Gresik, beliau adalah ulama yang berasal dari Gujarat, namun meski begitu berdirinya pesantren yang didirikan oleh syekh Maulana Malik Ibrahim pada saat itu bukanlah pesantren yang mana kita kenal pada era sekarang pesantren dahulu lebih minim dan lebih tradisional dengan metode yang dikembangkan oleh syekh Maulana Malik Ibrahim yang berupa pelajaran bertanam bertani dan berdagang secara ajaran Islam dan juga pendidikan pendidikan Islam lainnya.
Lalu tokoh yang dianggap berhasil mendirikan dan mengembangkan pesantren dalam arti yang sesungguhnya adalah Raden Rahmat atau sunan Ampel, yang mendirikan pesantren di kembang kuning yang pada waktu itu didirikan hanya memiliki tiga orang santri yaitu wiryosuroyo abu Hurairah dan kyai bank kuning kemudian ia pindah ke tenda Surabaya dan mendirikan pesantren di sana dan akhirnya ia dikenal dengan sebutan sunan Ampel tapi tidak bisa dipungkiri ide pertama kali pesantren berdiri di Indonesia tetap dari peran syekh Maulana memiliki Ibrahim.
Pendidikan Islam yang diajarkan dan dikembangkan oleh wali songo pada masa itu ditunjukkan di mana hal tersebut terjadi, dapat dilihat dari rekayasa sekaligus perkembangan dari yang diterapkan oleh para wali songo untuk pendirian pesantren yaitu sebuah pendidikan rakyat yang merupakan induk pendidikan Islam di Indonesia.Â
Yang mana metode ini dikembangkan dikarenakan situasi dan kondisi yang begitu efektif di Indonesia dalam perkembangannya yang pendidikan pesantren sendiri sebuah tolak ukur pendidikan Islam berkembang pesat di Indonesia. Pesantren dalam proses perkembangan tetap sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang mengajarkan ilmu agama Islam. Dan berkat pesantren inilah salah satu cara agar agama Islam berkembang pesat di Indonesia.