Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Terima Kasih ala Sandra Ann Niessen untuk Warga Seputar Danau Toba

4 April 2016   09:07 Diperbarui: 4 April 2016   12:13 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia telah menyuarakan kain Batak ke penjuru dunia. Ia sesungguhnya telah menjadikan dirinya, dengan itikad pribadi, sebagai duta Kain Batak. Tak hanya sampai di situ. Demi merevitalisasi Kain Batak, Niessen bahkan dengan biaya pribadi mendatangkan alat tenun dari pedalaman Kalimantan. Alat tenun tradisional dari kayu itu, ia serahkan kepada Ibu Erwin Manurung, kini berusia 88 tahun, salah satu perempuan Batak Toba terakhir yang masih bisa memintal benang dan menenun. Ibu tua ini lantas mengajari tiga perempuan muda Batak yang memang ingin belajar menenun. Alangkah mengesankan cara Sandra Ann Niessen berterima kasih kepada warga di kampung-kampung di seputar Danau Toba.

Apa yang sudah ia lakukan, dan yang akan ia perbuat, setidaknya bisa menjadi inspirasi bagi kita. Sandra Ann Niessen sekaligus juga mengingatkan kita, karena selama ini mungkin kita abai merawat tradisi menenun para leluhur di kampung-kampung di seputar Danau Toba. Tidak bisa kita ingkari, kain Batak adalah bagian penting dari kekayaan Danau Toba. Dan, kekayaan tersebut adalah salah satu magnet untuk menarik kunjungan wisatawan. "Potensi Danau Toba itu seharusnya 1 juta pengunjung setiap tahun. Namun, kenyataannya, jumlah pengunjung turun terus. Sekarang, hanya 200.000 pengunjung per tahun,” ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya, saat jumpa pers Festival Danau Toba, di Jakarta, pada Rabu (11/11/2015).

Menurut saya, revitalisasi kain Batak seperti yang dilakukan Sandra Ann Niessen, tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur, agar Danau Toba lebih mudah diakses. Oh, ya, di tepi Danau Toba, ada Kampus Institut Teknologi Del. Tepatnya, di Desa Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir. Kampus ini awalnya adalah Politeknik Informatika Del, yang didirikan pada tahun 2001. Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, yang merupakan Ketua Yayasan Institut Teknologi Del, mengemukakan, semua pengajar institut ini berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam konteks Kain Batak, bila teknologi tekstil, juga bidang Seni Rupa dan Desain, dikembangkan di Kampus Del, tentu akan turut merawat tradisi menenun para leluhur di kampung-kampung di seputar Danau Toba.

Oleh: Isson Khairul
Linkedin  - dailyquest.data@gmail.com
Jakarta, 4 April 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun