Mohon tunggu...
isriyati daenuri
isriyati daenuri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Lakukanlah segala sesuatu dengan niat dan keikhlasan. Do the best.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fenomena Gunung Es Dunia Pendidikan Indonesia

18 Mei 2021   00:54 Diperbarui: 18 Mei 2021   07:21 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Banyak dari kita yang tidak menyadari atau bahkan menyadari bahwa kita merasa tidak concern dengan fenomena yang sedang terjadi di dunia pendidikan Indonesia saat ini.

Perundungan

Di kelompok-kelompok tertentu entah mengapa justru marak di dunia pendidikan, kita bisa lihat berita-berita yang ada di media murid terang-terangan reposting video merundung teman sejawatnya, murid dengan terang-terangan dan berani merundung gurunya, bahkan Guru terlibat pada aksi-aksi yang tidak mencerminkan sikap TUT WURI HANDAYANI dengan melibatkan diri pada aksi-aksi makar, terrorise bahkan melawan pemerintahan. Aksi-aksi ini tidak saja ditunjukkan dalam bentuk video tetapi juga dalam bentuk teks tertulis seperti yang viral di sekolah yang menggunakan teks-teks terrorisme di dalam materi pembelajaran.

Rasisme

Rasisme secara jelas bisa kita rasakan di kelompok-kelompok tertentu di dalam dunia pendidikan, sadar atau tidak ada banyak aksi yang bisa kita temui di sosial media yang tidak mencerminkan sila ke-2 Pancasila "Kemanusiaan yamg adil dan beradab". Rasisme masuk ke dalam kategori pelanggaran sila ke-2 Pancasila yang menganggap superior kelompoknya sendiri dan memperlakukan kelompok lain sebagai minoritas dan menganggap rendah baik secara perekonomian, status sosial, pergaulan, cara pandang dan cara berfikir.

Perlindungan Hak Asasi Anak dan Pelecehan Seksual

Dalam beberapa tahun ini KOMNASHAM telah disibukkan dengan banyaknya laporan yang berhubungan dengan tindak-tindak asusila baik yang dilakukan murid kepada guru, maupun guru kepada murid, ataupun guru dengan guru, masyarakat kepada guru dan guru kepada masyarakat.

KKN

Filosofi kehudupan mengatakan bahwa "buah jatuh tak jauh dari pohonnya", nilai dari seseorang dicermati dari Hasil perbuatan tangannya. Maksud dari filosofi ini bahwa hidup ini adalah yang berperinsip pada sistem "tabur tuar ", apa yang anda kerjakan itu yang anda dapatkan. KKN dalam hal ini adalah dimana banyaknya guru-guru di masa lalu yang hasil dari nepotisme, tentu tabur tuainya adalah siapa yang menanggung dosanya. Yang bersangkutan menjadi contoh moral namun dapatkan is menjadi seorang yang munafik, berdusta di depan murid sementara beliau adalah guru hasil dari sogok-menyogok.

Masih dalam Hal KKN, oknum-oknum tertentu di dunia pendidikan masih banyak yang pada kasus penyalahgunaan dana-dana pendidikan.

Pengabdian Guru Honorer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun