Kota Semarang (04/08/2021) – Seorang mahasiswa Undip tergabung dalam Tim II KKN Undip 2021 yang dilaksanakan di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada periode 30 juni 2021 sampai 12 Agustus 2021 ini telah mengangkat aspek pendidikan sebagai poin utama dalam pelaksanaan program kerjanya. Pengadaan program kerja ini dilatarbelakangi oleh sebelum diberlakukannya PPKM mulai 30 Juli lalu, Kemdikbud sebenarnya telah mempersiapkan metode pembelajaran hybrid yang disebut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang rencananya akan dilaksanakan oleh semua sekolah pada tiap tingkat yang berada di zona oranye atau hijau. Kemdikbud juga telah melakukan survey untuk sekolah mana saja yang sanggup untuk melaksanakan program tersebut pada link Survey Kesiapan Belajar.
Namun, di waktu yang hampir bersamaan dengan mulainya semester gasal tahun ajaran baru, kasus positif Covid-19 kian meningkat pada berbagai daerah terutama pada pulau Jawa dan Bali yang berimbas pada diberlakukannya PPKM dan batalnya pelaksanaan program Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Hal ini memaksa pihak sekolah dari seluruh tingkat pendidikan untuk melanjutkan metode pembelajaran daring seperti yang telah diterapkan pada semester-semester sebelumnya selama kurun satu tahun ini. Ketidakseimbangan antara bahan materi yang tersedia secara online dan jumlah beban tugas yang diberikan oleh tenaga pengajar kepada peserta didik mengakibatkan tidak optimal-nya tingkat pemahaman materi pada peserta didik.Â
Berangkat dari fenomena tersebut, Isnu Khusnu, mahasiswa Sastra Inggris 2018 Undip, meluncurkan sebuah program kerja yang bertajuk Bengkel Tugas
Merupakan sebuah program kerja yang ber-format pelayanan panggilan darurat bagi siswa SD dan SMP yang berdomisili di RT 1 & 2, RW 11, Perumahan Taman Kradenan Asri, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Panggilan darurat ini melayani keluhan para siswa yang merasa kesulitan ketika mengerjakan tugas sekolah mereka. Program kerja ini memiliki tujuan utama untuk tidak hanya memberi pemahaman lebih mengenai materi sesuai tugas dari para siswa tetapi juga untuk mengurangi beban akademis yang dipikul masing-masing siswa supaya mereka tetap mampu untuk menjaga kondisi kesehatan fisik, mental, dan pikiran mereka selama periode PPKM berlangsung. Selama pembelajaran jarak jauh diterapkan oleh semua tingkat pendidikan dalam kurun satu tahun belakangan ini, semakin banyak siswa yang cenderung lebih kesulitan untuk memahami materi yang diberikan oleh gurunya. Salah satu penyebabnya adalah tingginya beban akademik yang dipikul tiap siswanya tanpa diimbangi dengan sumber referensi materi cukup yang dapat ditemukan di internet. Masih banyak pengajar juga yang melakukan proses pembelajaran jarak jauh hanya dengan memberikan file Powerpoint dari materi yang ada tanpa menjelaskan lebih lanjut. Selain itu, secara konstan bertambahnya tugas setiap harinya tanpa ada usaha untuk mengimbangi dengan memberikan penjelasan yang komprehensif juga ikut andil dalam tidak optimalnya penerapan pembelajaran jarak jauh di tingkat SD dan SMP se-Indonesia.Â