Mohon tunggu...
Isnia Munasyiroh
Isnia Munasyiroh Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penanaman Pendidikan Kewirausahaan di Pendidikan Dasar

29 Januari 2021   06:30 Diperbarui: 29 Januari 2021   06:44 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Oleh : Isnia Munasyiroh

Pendidikan kewirausahaan merupakan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam kegiatan berwirausaha atau menciptakan sesuatu yang baru dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki sehingga dapat menghasilkan hal baru yang bermanfaat. Pendidikan kewirausahaan pada dasarnya untuk melatih serta mencetak lulusan sehingga diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dengan melihat peluang dan mampu bersaing di dunia kerja dan menciptakan hal yang baru yang berguna bagi dirinya dan lingkungan. Sehingga mampu membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha.

Pendidikan kewirausahaan berasal dari ide dan keyakinan bahwa kewirausahaan adalah keahlian yang dapat dipelajari dan diajarkan, meskipun terdapat perdebatan nature vs nurture, apakah seorang usahawan itu dilahirkan atau dibesarkan.

Dalam pendidikan kewirausahaan terintegrasi didalam pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung didalam maupun diluar kelas. Dalam pengintergrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nialai yang dapat ditanamkan pada peserta didik.

Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama. Oleh karena itu penanaman nilai-nilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam) nilaik pokok yaitu : mandiri, kreatif, pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.

Pendidikan yang berwawasan ditandai dengan proses pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum terintegrasi yang dikembangkan disekolah. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melaui pendiikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan informal lingkungan keluarga dengan pendidikan formal di sekolah.

Dalam kegitan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Melalui kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter termasuk karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam program pengembang diri, perencanaan dan pelaksanakan pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehri-hari sekolah misalnya kegiatan "business day" (bazar, karya peserta didik, jualan aneka makanan,dll). Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada percapaian tiga kompetensi yang meliputi penanaman karakter wirausaha, pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang lebih besar pada percapaian kompetensi jiwa dan skill dibandingkan dengan pemahaman konsep.

Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan kewirausahaan dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah,guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah seperti kejujuran,tanggung jawab,disiplin, komitmen dan budaya berwirausahaan dilingkungan sekolah (seluruh warga sekolah melakukan aktivitas berwirausahaan di lingkungan sekolah) dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki.

Terima Kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun