Surakarta- Muktamar ialah permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah. Selain momen regenerasi, Muktamar disebutkan merupakan momen silaturahmi dan kolaborasi warga persyarikatan se-Indonesia bahkan dunia. Muhammadiyah menggelar Muktamar ke-48 yang digelar di Solo, Jawa Tengah. Muktamar kali ini mengusung tema "Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta". Sedangkan Muktamar ke-48 Aisyiyah mengangkat tema "Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa".
Tepat pukul 08.00 WIB Joko Widodo telah masuk dalam stadion Manahan, selang beberapa menit Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah dikota Surakarta resmi dibuka oleh Presiden  Joko Widodo (Jokowi). Ada banyak kegiatan pembukaan dalam menyambut kedatangan Presiden Jokowi dalam Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48. Terpantau di luar Stadion Manahan Solo, ribuan orang atau penggembira Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 yang tidak bisa masuk menunggu Presiden Jokowi untuk melintas lagi usai membuka acara tersebut.
Dalam Muktamar Muhammadiyah tak hanya dihadiri oleh pejabat tinggi dan tokoh-tokoh dari Muhammadiyah, tetapi juga dihadiri oleh Ribuan warga Muhammadiyah dari seluruh pelosok tanah air. Banyak orang berbondong-bondong datang untuk memeriahkan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah  ke-48 di solo. Kemeriahan dari agenda Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48  yang membawa berkah bagi pedagang kecil di solo dan sekitarnya, terutama untuk mereka yang menjajakan dagangannya di depan area De Tjolomadoe. Tetapi selain di arena De Tjolomadoe, ada juga pedagang kaki lima lainnya juga tersebar di semua venue acara Muktamar Muhammadiyah. Seperti di Edutorium Ahmad Dahlan dan Siti Wlidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Banyak pedagang kecil yang sudah merasakan sisi positif dalam berjualan di acara muktamar ini.
Begitu pula dengan Panen cuan yang dirasakan oleh seorang pedagang peci (Tugiman, Solo) dalam acara muktamar yang berjualan di depan De Tjolomadoe. Tugiman adalah seorang kepala keluarga yang mengais rezeki dan bertanggung jawab untuk menafkahi keluarganya dengan berjualan peci. Tugiman ungkapkan alasannya mengapa memilih menjadi pedagang peci karena ini adalah salah satu usaha yang turun-temurun dari keluarganya, sehingga ia tidak telalu banyak dalam mengeluarkan modal usaha ini.
Tugiman menjual aneka macam bentuk peci dan banyaknya warna seperti warna hitam, coklat, putih. Dengan harga yang bervariasi mulai harga termurah hingga termahal tergantung dengan kualitas barang tersebut.Â
Adanya pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah ini, yang biasanya saya mendapatkan keuntungan dibawah target. Di Muktamar ini Alhamdulillah bisa mendapatkan keuntungan melibihi target" tutur Tugiman.
Ia mengaku bahwa dagangannya sudah laku terjuala hingga 250 buah peci. " Alhamdulillah acara ini benar-benar membawa berkah bagi UMKM kecil seperti saya ini". Ucap Tugiman. Tak henti-hentinya ia bersyukur karena telah mendapat berkah yang melimpah melalui acara ini.
Ia juga memberikan dukungan terhadap Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo itu berjalan lancar dan membawa dampak baik perekonomian juga untuk warga.
"Semoga muktamar berjalan lancar kami para pedagang kecil juga sangat terbantu, terima kasih semoga acara sukses sampai selesai. Semua berjalan secara rapi struktural secara rapi dan struktural, semoga untuk acara muktamar selanjutnya selalu sukses" uacapnya.
Tugiman yang berjualan dari hari pertama sampai hari terakhir acara, pada saat acara Muktamar ia mulai berjualan pada pukul 06.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB. Tak hanya berkah untuk mendapatkan rezeki yang melimpah di acara tersebut, ia juga di mudahkan dalam proses mencari informasi terkait acara Muktamar dan lapak untuk berjualan. Â
