Mohon tunggu...
Ismuziani ita
Ismuziani ita Mohon Tunggu... Perawat - Mental Health Nurse

Selalu bersyukur pada Allah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kau Ubah Benciku Jadi Rindu

12 Februari 2021   00:55 Diperbarui: 12 Februari 2021   01:15 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumen Penulis

Dalam hitungan waktu lebih kurang lima belas tahun, aku mengalami perlakuan buruk dari lelaki yang sangat aku cintai, lelaki yang menikahi ku atas dasar cinta, yang telah Allah amanah kan sepasang buah hati untuk kami berdua. 

Dalam lima tahun terakhir, usia pernikahan, aku merasakan tak ada keharmonisan lagi di Kerajaan cinta kami, hatiku telah mati rasa, aku tak bisa lagi membedakan, rindu, cinta, sayang, dan cemburu. 

Semuanya datar dan hambar, tanpa rasa dan warna. Ntah dimana semua warna pelangi yang pernah terlukis sebelum nya, ntah dimana berbait puisi rindu yang pernah tersusun rapi dihatiku, semuanya hilang. 

Hilang tak berbekas, bahkan kenangan indah yang pernah ada pun tak mampu aku putar dalam memori ku. Semuanya ingin aku akhiri, hingga suatu hari ketukan palu di Mahkamah Syari'ah dan selembar akta cerai, memutuskan ikatan suci yang tak ingin lagi aku pertahankan, aku benar-benar ingin sendiri, belajar merawat lukaku dan menghapus semua air mata.

Bukan hal gampang menjadi wanita single parent, banyak laki-laki mencoba mendekati, tapi aku sudah terlalu membenci semua laki-laki, meskipun masih banyak laki-laki baik di dunia ini, namun bagiku semua laki-laki adalah sama, manis di awal saja, dan kepahitan pada saat bersama.

Beberapa laki-laki mencoba mendekati ku, tapi tak mampu membuka gembok hatiku, pintu hatiku telah aku kunci rapat, tidak ada celah untuk membukanya. Singkat cerita, saat seorang laki-laki ber umur sepuluh tahun lebih muda dariku, sebut saja namanya Juanda, mencoba mendekati ku. Juanda harus bersabar dengan perlakuan kasar dari ku, harus bersabar dengan semua kesombongan ku, bahkan aku sampai memblokir nomor handphone nya agar dia tak bisa menghubungi ku.

Ntah kenapa aku sangat membencinya, aku menganggap nya anak kemarin sore yang mencoba merayuku. Saat dia mencoba menemui ku dirumah, aku dengan perasaan kesal menerima nya dirumahku, dia menanyakan kenapa aku memblokir nomor nya, aku langsung menjawab, aku membenci semua laki-laki, aku ingin sendiri saja, jika sendiri lebih bahagia untuk apa berdua kataku padanya. 

Juanda hanya pasrah pada keadaan ini, dimana cintanya untuk ku aku tolak mentah-mentah, tanpa pertimbangan apapun. Sebulan lebih aku memblokir nomor handphone nya, hanya karena kesalahan nya mengatakan cinta padaku. Suatu hari karena merasa boring dirumah, aku membuka blokiran nomor nya, aku minta maaf pada sikapku yang kasar padanya, kelembutan suaranya mulai mengusik hatiku, kenapa aku tak mencoba menerimanya batinku berbisik. 

Tapi keraguan juga masih menghantui pikiran ku, mana mungkin dia mencintaiku, dia pasti mempermainkan ku saja, dan pada akhirnya aku yang akan kecewa. 

Dan juga aku memang tidak mencintai Juanda sedikit pun, aku bingung bagaimana lagi caranya supaya Juanda jangan mengganggu ku lagi, kalau aku memblokir nomor handphone nya, dia akan mencariku kerumah. Aku menemukan ide, supaya Juanda tidak mengganggu ku lagi, aku memintanya mengatakan pada kedua orang tuanya, bahwa dia mencintaiku dan berniat menikahiku, jika orang tuanya setuju maka aku menerima cintanya dan sebulan lagi dia boleh menikah denganku. 

Dan jika orang tuanya tidak setuju, Juanda harus melupakan aku, dan tak boleh menghubungi ku lagi. Aku yakin, pasti orang tuanya tidak akan setuju dengan idenya akan menikah dengan ku, wanita yang lebih tua darinya dan telah punya dua orang anak. Setelah itu Juanda akan melupakanku, dan aku akan bebas dari bayang-bayangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun