Mohon tunggu...
Ismuziani ita
Ismuziani ita Mohon Tunggu... Perawat - Mental Health Nurse

Selalu bersyukur pada Allah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dilema Kehidupan Wanita berstatus Janda

24 Juli 2020   05:49 Diperbarui: 24 Juli 2020   07:35 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi : metroworld

Jangan jadikan lagi istilah janda menjadi bahan candaan, jangan lah kita membully muslimah baik-baik yang berstatus janda, jika kita tidak bisa membantu meringankan beban hidup mereka

Janda... Istilah untuk seorang wanita yang hidup sendiri setelah meninggal sang suami atau setelah bercerai dengan pasangannya. Jika mereka boleh memilih, tentu mereka tidak ingin menjadi janda, tapi takdir Allah berkata lain, mereka orang-orang pilihan Allah untuk menghadapi salah satu ujian hidupnya.

Mengapa penulis mengatakan ujian hidup, karena tidak mudah menjadi janda, terlebih janda karena bercerai dengan pasangan nya, setelah beban psikologis menanggung malu, ada sebagian mantan suami yang memang tidak peduli sama sekali untuk sekedar menafkahi anak-anak yang hidup dengan Ibunya. Jadilah si Ibu yang janda harus banting tulang menafkahi keluarga.

Pada sebagian kasus perceraian, terkadang mantan suami tetap memberikan biaya hidup untuk anak-anak nya, karena memang dalam ajaran Islam, biaya hidup untuk anak-anak yang di asuh oleh ibunya menjadi tanggung jawab sang ayah sampai anak baligh ( anak laki-laki) dan sampai anak menikah ( anak perempuan).

Jika sang mantan tetap memberikan kebutuhan hidup anak-anak, tentu saja hal ini tidak menjadi beban bagi Ibu yang Janda. Yang menjadi problema sekarang banyak janda yang terlantar, dan harus pontang panting mencari uang karena mantan suami tidak peduli dan tidak mensuport kebutuhan hidup anak-anak.

Dilema hidup janda bertambah lagi dengan pandangan negatif tetangga dan masyarakat sekitar, se olah-olah para janda ini adalah penggoda, banyak yang beranggapan jika janda adalah wanita penggoda laki-laki. Akhirnya lahirlah meme dengan kata-kata menyudutkan wanita janda.

Contohnya seperti : Ayah hati-hati dijalan, bunda tidak mau menjadi janda apa lagi jika ayah di goda janda. Badanku hancur di goyang janda. Janda makin di depan, dll.

Penulis saat membaca berbagai meme yang menyudutkan janda, rasanya itu sedih dan kesal, terkadang malah candaan untuk janda di bahas di grup Whatsapp, tanpa kita sadari ada sahabat kita yang menangis membacanya.

Kita juga harus menyadari, masih banyak wanita yang janda tapi wanita tersebut muslimah yang baik, yang menjaga dirinya, yang mencari nafkah dengan cara yang halal untuk keluarga. 

Harusnya jangan lagi beban mereka kita tambah dengan kata-kata candaan yang menyakiti hati mereka. Mungkin ada satu dua orang wanita yang berstatus janda, yang sifatnya tidak baik, namun masyarakat secara umum tidak berhak mengklaim jika wanita janda itu sama semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun