”Saya tidak tahu mengapa, tapi aku hanya ingin tetap sendiri dan menyimpan segala sesuatu hanya untuk diriku sendiri. Hal seperti itu memberiku banyak kekuatan,” ujar Pedrosa yang dilansir oleh Speedweek. Ditambah lagi Pedrosa mengaku kematian Simoncelli membuat ia bertekad untuk tak lagi bermusuhan dengan siapa pun di sisa hidupnya.
“Saya telah belajar bahwa hidup ini mungkin terlalu singkat untuk memiliki musuh.”
Inilah pelajaran berharga yang bisa kita ambil dalam diri Dani Pedrosa. Kita tak tahu sampai kapan kita hidup. Dan seorang musuh adalah noda yang sangat besar dalam jiwa sepanjang hidup kita. Selamanya akan diliputi dengan kebencian yang tak ada hentinya. Saya tak pernah bisa berpikir bagaimana nanti saat kematian menghampiri, noda tersebut masih membekas dalam jiwa.
Jadi yuk kita turunkan ego di dalam diri. Terserah jika orang lain menganggap kita sebagai musuh. Yang terpenting janganlah menjerumuskan diri kita sendiri ke dalam jurang keegoisan yang mengundang kebencian tak ada habisnya.