Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

23

14 Maret 2018   05:28 Diperbarui: 14 Maret 2018   05:57 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa. Sudah hampir setahun lamanya kita tak berada dalam satu atap lembaga yang sama. Satu kelas cewek semua, dengan teman yang selama 3th itu itu saja dan jumlah peserta yang hanya 23. Seketika ku teringat akan kebersamaan kita dahulu. Dimana kesederhanaan mampu membuat kita bahagia. Saling melengkapi satu sama lain. Saling terbuka. 

Slalu menjadi pendengar yang baik, dan tak saling meninggalkan saat berada dalam masalah. Satu hal yang membuatku begitu merindukan kalian. Aku rindu. Rindu dimana kita saling berbagi cerita, berbagi cerita yang membuat kita lega, membuat kita tertawa, dan membuat kita seakan lupa jika kita sedang ada masalah. Hingga kita sama sama tau, kita sama sama paham. 

Apa yang sedang sahabat kita rasakan. Nyaman. Kata itu yang membuatku hingga saat ini tak bisa melupakan. Jangankan melupakan, untuk tak rindu sehari saja aku tak mampu. Aku rindu bahu yang kalian berikan ketika ku sedang bersedih, Aku rindu uluran tangan kalian ketika aku sedang butuh bantuan. Sungguh. Kalian benar benar wanita wanita pilihan Tuhan yang tercipta untuk melengkapi kebahagiaanku. 

Tak ada yang lebih kuutamakan dibandingkan dengan waktu bersama kalian. Walaupun kita berada pada daerah yang sama, tapi waktu tak pernah berpihak pada kita. Dan aku? Aku hanya bisa menunggu dan terus menunggu waktu dimana kita bisa bertemu. Sabtu bersama Gingham. Itu yang sampai sekarang masih, dan semoga akan terus berjalan. Agar kita tetap dekat, kita tetap akrab.  Terimakasih, sahabatku. Gingham. Yang takkan pernah tergantikan :')

Jujur. Jika boleh memilih.Aku lebih memilih untuk tidak merindukam kalian. Karena rindu adalah bunti bahwa kita tak lagi bersama. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun