Mohon tunggu...
Isma San_
Isma San_ Mohon Tunggu... -

mahasiswa kedokteran yg pengen bljr menulis. philipp lahm. sedikit baca komik. Menari. YinYang. Belajar nihongo. Cinta indonesia. (Butuh pemimpin dalam hidup :D )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Today ! :( (:

5 Oktober 2010   12:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:42 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Sejak pagi memang sudah ada signs tidak beres, dari saya yang terlambat ngampus, sampai dikampus kuliahnya di tunda. Preeeet ! Praktikum mikrobiologi (salah satu mata kuliah yang udah basi tapi teteuup masih ada praktikumnya untuk mahasiswa semester 7) oh lalaaaa, di tunda ! seharusnya jadwal pulang kampus jam 11 pagi malah molor jadi jam 1 siang. Huuuuu (tarik nafas panjang).

Saya pikir itu biasa aja kali yah, jadwal kuliah emang sering kayak gitu, suka abal-abal mulai dari dosennya yang ngaret walaupun tidak semua sih. Jadwal mata kuliah yang pintar banget di revisi oleh para tim penyusun modul sampe bikin kalang kabut. Pokoknya saya rasa ini kejadian yang biasa-biasa saja karena memang sudah terbiasa.

Yakh after kuliah saya menuju ke sebuah bank di pusat kota, ada beberapa urusan yang harus diselesaikan. Dan saat tiba disana, baru di depan pintu masuk...alamaaaaak ! antriannya panjang banget, kayak semut baris berbaris ngantri makanan.Tarik nafas, maju pelan-pelan. “ayolaaah, just enjoy it. Kapan lagi ngantri kayak gini” (bangun sugesti bego deh tuh!).

Ngantrinya mameeen panjang banget kayak ular tangga, bikin betis jadi kayak tembok berlin, kalau sering kayak gitu bisa varises deh. Hampir sejam berdiri, dan akhirnya giliran saya. "Akhirnya..."

“Selamat siang mbak...ada yang bisa saya bantu?” sapa teller kasir 13 itu dengan ramah.

“iyaa mbak nih mau transfer uang ke rekan saya kota tujuan jakarta”

“oh boleh, tapi karena nomor rekening tujuan dari luar kota jadi kena charge Rp.5000,-“

“ok !” karena uang di dompet tidak ada 5 ribu-an jadi saya sodorkan Rp.50.000,-

“uangnya Rp.50.000,- yah mbak”

3 menit kemudian...transfernya berhasil.

“Terima kasih mbak, ada yang bisa di bantu lagi?” tanya teller dengan ramah

“udah mbak, itu aja. Makasi yaah”

Saya pun melangkah keluar dari lobby bank tersebut, menuju sebuah pasar. Jaraknya tidak jauh dari bank jadi saya jalan kaki doang. Sendirian ! pas hujan rintik-rintik. Lagi-lagi merasa kayak hidup di tahun 70-an, ingin nangis dipinggir jalan. Gyaaaaaaah! (maaf, penghayatan ini agak sedikit lebay !)

Tiba-tiba...

“(glekh). Tadi uang kembaliannya dari mbak di bank lupa di ambil” untuk meyakinkan, saya membuka dompet dan tepat sekali, tidak ada uang 45 ribu sebagai bukti pengembalian. Uhhh, mana capek jalan kaki. Masa harus balik lagi ke bank yah kalo si mbaknya juga masih ingat. Pikiran saya jadi kacau. 45 ribu itu berharga setidaknya untuk seorang anak kost. Hihi.

Cepat-cepat selesaikan urusan yang satunya lagi, saya pun bergegas kembali ke bank. Bismillah saja deh semoga tu mbak yg di teller masih ingat wajah saya. *glekh.

Tapi karena capek, saya tidak jalan kaki tapi jalan mobil. Eh maksudnya naik angkot. Pas masuk, saya dapat ide, gimana tidak minta tolong pak security saja yah. Kelihatannya dia bersahabat & ramah.

“siang pak...gini, tadi saya transaksi tapi uang kembaliannya lupa di ambil” (pasang muka gaya bego ala mahasiswa).

“tadi dilayani sama mbak yang mana dek?” tanya pak security.

”itu mbak yang di loket 13”

“mari sini, saya antar dek”

Haduh, untung deh ! selamat..fiuuuh. keringat saya tidak jadi keluar. Tapi, para pengantri yang masih kayak semut ngantri makanan pasang muka serem ke arah saya. Kesannya sih saya tidak menerapkan budaya antri. *sory sory jek ! betis saya mau varises karena ngantri hampir sejam sebelum kalian.

“mbak, tadi uang kembaliannya lupa di ambil. Hehe” (sok bego, ketawa cengengesan -.-“)

“oh iyaa, Rp.45.000,- kan? Atas nama *********** khan? Aduh maaf yah, saya juga lupa. Ini uangnya”

“makasi yah mbak.”

“sama-sama”

Kali ini masalah selesai.

Meneruskan perjalanan, dan baru sadar kalau saya ini lapar pemirsa. Cepat-cepat bergegas naik angkot pulang namun saya sempat singgah di sebuah tempat fotocopy karena ada beberapa materi kuliah yang harus saya ambil untuk ujian nanti dan ingin memprint beberapa tugas kuliah yang akan dikumpulkan besok. Kebetulan print saya rusak jadi tidak bisa dipakai. (hiks nasib anak kostan jauh dari mama papa) *ngeek.

5 menit buka komputer, saya membuka folder demi folder dari flashdisk. Lamaaa nge-searching datanya.

“D*mn !!! tugasnya tidak ada. Tugas penting yang seharusnya ada, malah tergantikan oleh beberapa sajak puisi dsb. “Hoalaaaah, ternyata saya salah copy”

“Mas, print datanya tidak jadi deh. Makasii yah”

Astagaaaa, ada apa dengan saya?! Kenapa sifat pelupa selalu membuat saya jadi seperti orang bego?! Atau memang saya bego yah?! Hummppphft. Capeekkk, ingin cepat-cepat sampe kost dan memulai tirah baring. (Laparnya udah hilang dengan sendirinya). "emang bisa?" -,-

Hikmah hari ini : Belajar untuk Sabar, Teliti, dan fokus, jangan suka lupa. Terkadang kalu tidak fokus bisa membuyarkan aktifitas atau kegiatan yang sedang kita kerjakan. Jangan terlalu terburu-buru dalam mengerjakan segala sesuatu. Oh yah satu lagi.....

"jangan jalan sendirian !" :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun