Mohon tunggu...
Ismail  M  Sangadji
Ismail M Sangadji Mohon Tunggu... Dosen - DIGITAL

MAJU BERSAMA ILMU DAN KETULUSAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik Kepemilikan Hadir dalam Arena Kontestasi

16 November 2017   13:37 Diperbarui: 16 November 2017   13:51 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinamika redistribusi lahan berimplikasi terhadap berbagai kesalah pahaman yang terjadi diantara berbagai pihak dalam konteks penguasaan atau monopoli terhadap sumber kepemilikan. Sementara itu faktor utama penyebab konflik terjadi dalam bentuk klaim kepemilikan, penyerobotan dan jual belih tanah oleh berbagai pihak. Konflik terjadi dalam bentuk kontak fisik dan aduh ngotot dilokasi sengketa dengan asumsi bahwa lahan yang ada milik masing-masing pihak. 

Konflik penguasaan lahan terjadi antara masyarakat lokal di Desa Rohomoni digambarkan sebagai fenomena yang terjadi akibat dominasi berbagai aktor yang melahirkan perlawanan. Konflik selain dipicu pertentangan kepentingan antara pihak-pihak yang berkonflik, juga dipengaruhi peran para pihak yang berada di arena konflik. Kekuasaan yang dimiliki oleh masing-masing aktor menjadi pemicu lahirnya konflik atas klaim kepentingan maupun penyerobotan yang implikasinya terhadap penundukan masalah kepemilikan. Dominasi berbagai aktor tersebutlah memicu perlawanan masyarakat lokal untuk mendapatkan distribusi sumberdaya secara adil dan kepastian hak akses (hak milik).

Uraian diatas menggambarkan bahwa konflik kepentingan  merupakan fenomena sosial yang memiliki hubungan interaksi dengan kekuasaan, kewenangan dan kepentingan para pihak menjadi pemicu hadirnya konflik  atas akses pemanfaatan sumberdaya lahan, baik yang dimiliki bersama dan invidu yang  turut  dipengaruhi oleh  cara pandang serta interpretasi, selain itu juga aspek historis, jaringan sosial antar para pihak, interaksi diantara aktor di tingkat lokal serta akses dan kontrol sumberdaya lahan di Desa Rohomoni.  Dengan demikian fenomena konflik yang kian kompleks membutuhkan pendekatan dan penjelasan terpadu dan menyeluruh untuk mendudukan persoalan klaim tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun