Mohon tunggu...
Fahmi
Fahmi Mohon Tunggu... Kuli -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Amin Rais "Striker Gaek" yang Masih Tajam

13 Agustus 2018   07:58 Diperbarui: 13 Agustus 2018   08:34 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 April1944 adalah tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR periode 1999 - 2004. Jabatan ini dipegangnya sejak ia dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999 pada bulan Oktober1999.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto namanya mencuat, baik sebagai dosen maupun sebagai akitivis Muhamadiyah yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Setelah partai-partai politik selain tiga partai boleh berdiri lagi pada masa pemerintahan Presiden Habibie, Amien Rais ikut mendeklarasikan Partai Amanat Nasional (PAN).

Pernyataan-pernyataan dari mantan ketua MPR periode 1999-2004 itu kerap memancing rasa penasaran masyarakat akan maksud dan isi pesan yang disampaikannya, bahkan membuat merah kuping para politisi maupun pemerintah. Selain pandai dalam melemparkan isu, Amin rais juga mumpuni dalam menyusun strategi politik.

Salah satu jejak rekam strategi politik Amien Rais adalah keberhasilannya menggalang kekuatan Poros Tengah di Sidang MPR.  Poros Tengah yang terdiri dari partai-partai Islam PAN, PKB, PPP, PKS, Partai Bulan Bintang dan didukung Golkar mengusung Gus Dur melawan PDIP yang mengusung Megawati dalam Sidang Umum 1999. 

Walaupun Pemenang Pemilu saat itu adalah PDI Perjuangan yang mampu mendulang lebih dari 35 juta suara sementara tempat kedua diduduki Partai Golkar dengan lebih dari 23 juta suara. Sementara PKB hanya mampu memperoleh 13 juta suara. Megawati akhirnya kalah tipis dalam voting pemilihan presiden dengan perbandingan suara 373 banding 313 suara.

Kemudian tantangan Amin Rais kepada  Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih pengelolaan Blok Rokan. "Kalau betul Blok Rokan bisa kembali ke Ibu Pertiwi, ke Pertamina, ini sebuah terobosan luar biasa. Cuma berani enggak Jonan, berani enggak Pak Jokowi? kalau berani ya luar biasa," ucap Amien Rais di sebuah acara forum di gedung Nusantara V, MPR RI, Senin Dan kini pengelolaan Blok Rokan sudah diserahkan ke PT Pertamina (Persero).

Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2. Pada 2016 lalu masih mampu menghasilkan minyak hingga 256.000 bph (barel per hari), hampir sepertiga dari total produksi minyak sedangkan cadangan minyak yang ada di Blok Rokan mencapai 1,5 miliar barel jika tanpa enhanched oil recovery (EOR). Keputusan soal pengambilalihan Blok Rokan ini berselang sehari setelah tantangan Amien Rais dan kini pengelolaan Blok Rokan sudah diserahkan ke PT Pertamina (Persero)

Pada pergulatan Pilpres 2019 kali ini, salah satu manuvernya adalah adanya wacana untuk memasangkan Prabowo dengan mengusung beberapa nama tokoh-tokoh agama. Namun pada kenyataannya Prabowo bukan memilih orang yang diwacanakan oleh Amin Rais. Bisajadi wacana itu layaknya hanya sebuah gerak tipu dilapangan bola oleh seorang striker yang haus gol agar lawan lengah sehingga dapat menjadi sebuah gol.

Walaupun sudah menginjak usia 74 tahun, tetapi nalurinya sebagai seorang politisi yang banyak memiliki strategi berpolitik masih tetap dapat diacungi jempol, Amin Rais layak disebut sebagai seorang striker gaek yang banyak memiliki gerakan membuat bek lawan dilapangan bola harus berjibaku untuk menahan manuvernya agar tidak mencetak gol.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun