Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Persoalan Korupsi Itu Jauh Lebih Kecil Dari Persoalan Aqidah"

21 Oktober 2015   17:07 Diperbarui: 21 Oktober 2015   17:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Persoalan Korupsi Itu Jauh Lebih Kecil Dari Persoalan Aqidah"

Di dalam Islam, penyebab nabi nabi di turunkan kebumi itu bukan karena Umat manusia melakukan tindak pidana korupsi. Tetapi karena Allah melihat hamba-Nya tidak bersih menyatakan imannya kepada-Nya. Terlebih keimanan menjadi dasar prilaku (akhlaq) manusia dalam menempu hidupnya di muka bumi, dan manusia terbelenggu oleh kehadirannya di dunia, yang menuntut bakti dan taat kepada Penciptanya.

Dianggap melakukan tindak pidana kemusyrikan, ketika seorang hamba membesar besarkan hukum hukum cptaan manusia,  menciptakan manhaj basariyah,  mengedepankan produk pemikiran manusia dengan mendewa dewakan hukun ciptaan manusia dalam tindak legalisasi halal atau haram, atau legetimasi hukum yg bersumber dari manusia.

Awal pemicu terjadinya kerusakan moral,  termasuk tindak prilaku koruptor, akhlaq suap menyuap,  berbagai tradisi sogok menyogok itu berangkat dari kelalaian diri manusia kepada Tuhan. Tidak menyadari hakikat kehambaan dirinya, bahwa dia adalah "abdullah" hamba,  budak sahaya Allah yg harus patuh pada ketentuan agama Allah.

Pelanggaran norma norma agamalah yg mengundang Allah mengutus dan menurunkan Rasulullah dan kitabnya,  agar menjadi penuntun dan kiblat manusia.

Dalam menata Negara bebas korupsi,  memang perlu dasar Dasar hukum Allah,  bukan hukum manusia,  tetapi untuk membangun kekuatan Negara, sendi sendi kenegaran berdasarkan kwalitas iman yg hanya tertumpu pada transindental uluhiyah itulah yang akan mampu merobah segalanya.

Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, tidaklah menjadi jaminan Bisa melaksanakan hukum Islam selama Islam hanya di hayati sebagai agama mesjid dan hari hari besar Islam. Sedangkan kemusyrikan dalam lapisan kehidupan masyarakat masih saja terus berlanjut dan berkembang

Solusinya

Dakwah Rasulullah selama 22 tahun, yang diperbaiki adalah "karima Akhlaq"  manusia kepada Allah, menjadi konsep perbaikan akhlaq secara keseluruhan. dengan menenpatkan konsep monotheis, hanya satu Tuhan dengan berbagai cara peng-esaannya digelar sebagai visi dan misi Rasulullah membangun "harga diri" manusia, atau manusia yg bermartabat dan sadar hukum.

 

 إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun