Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fahri vs Sohibul, Mengikis Kehancuran PKS

8 Maret 2018   21:44 Diperbarui: 8 Maret 2018   22:14 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PERTIKAIAN Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) non partai, Fahri Hamzah dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman memasuki babak baru. Pasalnya, pertikaian keduanya tidak lagi berada pada ranah hukum perdata, melainkan telah masuk pada ranah pidana. Fahri telah melaporkan Sohibul yang nota bene juniornya dalam gelanggang perpolitikan di Tanah Air, atas pencemaran nama baik dengan menggunakan Undang-undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Perlawanan Fahri terhadap Sohibul tidak lagi dilakukan dalam diam dan kesendirian. Alumni Universitas Indonesia angkatan 1992 itu mulai mendapat dukungan penuh dari akar rumput PKS yang gerah dengan kepemimpinan Sohibul. 

Kini dengan leluasa 'coboy' Fahri menembakan pelurunya ke arah Presiden PKS itu.  Dua kali menang dalam perkara perdata menjadi modal yang cukup bagi pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu untuk membungkam kubu Sohibul. Apalagi, ia merupakan satu-satunya unsur pimpinan DPR RI yang tidak diakui oleh partainya tapi masih bisa menjadi Wakil Ketua DPR RI. Walaupun setiap memimpin sidang diboikot PKS.

Empat peluru suami Farida Briani yang diarahkan langsung ke kening presiden yang lama mengenyam pendidikan di Jepang itu telah diletuskan. Tembakan pertama Fahri dihadapan media massa adalah, Sohibul sama sekali tidak bagus dan harus segera diganti agar PKS dapat kembali berkibar. Kedua, Fahri dengan tegas menyatakan bahwa Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini lebih layak menjadi presiden ketimbang Sohibul. Ketiga, kepemimpinan PKS saat ini lebih mementingkan egoisme elite partai ketimbang hadir membela rakyat. Keempat, kepemimpinan PKS saat ini banyak yang tak bernyali, takut melakukan manuver. Walaupun manuver tersebut diperlukan untuk kepentingan umat.

Keberanian Fahri melawan Sohibul tentu saja memiliki dampak yang sangat luar biasa terhadap PKS. Dari sisi Fahri tentu ia meyakini bahwa perlawanan yang dia lakukan merupakan dampak dari tekanan yang dilakukan Sohibul cs terhadap dirinya. Dan, perjuangannya saat ini adalah mengikis perilaku elite PKS yang telah terjebak pada egoisme. Dengan begitu PKS tidak lagi tersandera pada kelompok-kelompok dan paksi-paksi sempit yang memperjuangkan kepentingan golongannya masing-masing.

Semetara dari kubu Presiden PKS kelahiran Tasikmalaya, Fahri tengah merancang kehancuran PKS secara sedikit demi sedikit dan kemudian pergi berlayar dengan kendaraan politik lain yang memang telah siap menampungnya. Kedua kubu akan saling menyalahkan dan menjatuhkan untuk mendapat dukungan riil dari akar rumput PKS.

Kalau ada pertanyaan mengapa Fahri baru melakukan perlawanan dengan gencar menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Padahal, sebagai politis senior ia paham benar bahwa konflik tersebut akan merongrong energi partai. Kemungkinan terbesar menjadikan PKS terjerembab kedalam kehancuran lebih dalam. Mungkinkan jawabannya, Fahri telah memiliki perahu lain atau Fahri bukan hanya didukung akar rumput PKS melainkan telah mendapatkan dukungan sebagaian besar petinggi PKS yang tidak puas terhadap kebijakan Sohibul.

Kedua-duanya bukan lah jawaban yang pasti. Namun yang pasti Fahri Hamzah dan Sohibul Iman tengah mengikis kehancuran pada kendaraan politik yang sama yakni PKS. Prediksi kehancuran partai Islam dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mulai mendekati kenyataan. PKS dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi contoh nyata bagaimana partai Islam menunggu denting 'kematiannya sendiri'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun