Mohon tunggu...
Isep Suprapto
Isep Suprapto Mohon Tunggu... Pegiat Pendidikan

Hobi : Menulis, Membaca, Jogging, Cycling, Baca Qur'an

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Murid Tidak Boleh Terjangkit Penyakit "Kudis dan Kurap"

23 September 2025   01:57 Diperbarui: 23 September 2025   01:57 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara bendera (Sumber ibunnafa 2025)

Murid Tidak Boleh  Terjangkit dari Penyakit Kudis (Kurang Disiplin) dan Kurap (Kurang Rapih)

Disiplin dan kerapihan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari jati diri seorang murid. Disiplin mencerminkan sikap tanggung jawab terhadap aturan, waktu, dan kewajiban, sementara kerapihan menunjukkan rasa hormat terhadap diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekolah. Karena itu, murid tidak boleh terjangkit dari "penyakit kudis" yaitu kurang disiplin, dan "penyakit kurap" yaitu kurang rapih. Dua hal ini, walau terdengar sederhana, sesungguhnya menjadi cermin utama karakter dan kepribadian seorang pelajar di mata guru, teman, maupun masyarakat.

Kudis (Kurang Disiplin) membuat murid kehilangan arah dalam belajar. Datang terlambat, menunda tugas, tidak memperhatikan aturan sekolah, hingga bersikap seenaknya di kelas adalah contoh nyata dari "penyakit kudis" yang merusak. Jika hal ini dibiarkan, murid akan kesulitan membangun kebiasaan positif dan kehilangan kesempatan emas untuk berkembang. Disiplin adalah kunci keberhasilan, sebab dengan sikap inilah seorang murid belajar mengatur diri, menghargai waktu, serta melatih keteguhan hati untuk mencapai tujuan. Murid yang disiplin akan lebih siap menghadapi tantangan hidup di masa depan.

Sementara itu, kerapihan adalah simbol dari ketertiban dan kepedulian. Murid yang berpakaian rapi, menata buku dengan baik, dan menjaga kebersihan dirinya menunjukkan bahwa ia memiliki rasa tanggung jawab serta menghargai lingkungan. Sebaliknya, murid yang "berpenyakit kurap" atau kurang rapih akan tampak acuh, malas, dan tidak serius dalam menekuni perannya sebagai pelajar. Kerapihan bukan hanya soal penampilan, tetapi juga menyangkut keteraturan berpikir, keteraturan berbicara, dan keteraturan dalam bekerja. Murid yang rapih akan lebih mudah menumbuhkan rasa percaya diri dan memperoleh kepercayaan dari orang lain.

Kepala sekolah dan guru perlu menanamkan pemahaman bahwa disiplin dan kerapihan adalah budaya, bukan sekadar aturan. Murid harus dilatih agar terbiasa menghargai waktu, taat pada tata tertib, serta menjaga penampilan dan kebersihan diri. Orang tua pun memiliki peran penting untuk mendidik anak sejak dini agar tidak terjangkit "penyakit kudis dan kurap" ini. Dengan disiplin yang kuat dan kerapihan yang terjaga, murid akan tumbuh menjadi pribadi unggul, berkarakter baik, dan siap bersaing di masa depan dengan penuh percaya diri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun