Mohon tunggu...
Isar Dasuki Tasim
Isar Dasuki Tasim Mohon Tunggu... Administrasi - Profil sudah sesuai dengan data.

Sebagai Guru SMA yang bertugas sejak tahun 1989 di Teluknaga Tangerang. "berbagi semoga bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amerika Takut, Analisa dari Jenderal Gatot Nurmantyo

23 Oktober 2017   14:00 Diperbarui: 23 Oktober 2017   14:22 3252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Analisa Jendral Gatot Nurmantyo yang pernah di sampaikan dalam suatu acara di salah satu station TV, bahwa beliau pernah menguraikan bahwa Negara-negara asing iri dengan kekayaan yang ada di Indonesia terutama Sumber Daya Alam. Indonesia yang terletak dan di afit oleh dua Samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik merupakan daerah strategis, dengan potensi kekayaan yang terkandung di dalamnya. Beliau pernah menyampaikan ada apa penambahan pasukan Tentara AS di blok Australia dan ada apa dengan pasukan di semenanjung fasifik  latihan militer beberapa Negara ? Analisa inilah yang mungkin di curigai oleh AS.

Jendral Gatot Nurmantyo memang bicara blak-blakan tampa ada rasa takut, itu terlihat dari gaya bicara yang apa adanya. Beberapa waktu yang lalu beliau juga bicara tentang senjata yang di beli oleh institusi dari luar TNI, yang di sampaikan di hadapan purnawirawan yang juga ada beberapa senior-seniornya ketika masih bertugas di TNI, sebut saja Jenderal TNI (purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) Tri Sutrisno dan lain-lain yang juga hadir pada pertemuan tersebut. Jenderal Gatot Nurmantyo yang dekat dengan rakyat dan di cintai oleh Rakyat sangat cinta pada Tanah Air Indonesia yang merupakan harga mati bila ada yang berani menggangu kedaulatan Negara.

Entah apa alasan Negara AS melarang Jendral Gatot Nurmantyo menginjakan kakinya di Negara Paman Sam. Padahal beliau berangkat ke AS atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat  (AS) Jenderal Joseph F. Dunford, yang merupakan sahabat dan Seniornya. Undangan tersebut merupakan acara dari Panglima Angkatan Bersenjat AS tentang Konprensi Pertahanan perlawanan Ekstrimisme kekerasan yang di adakan pada 23-24 Oktober 2017 di Washinton DC. Kejadian Sabtu, 21 Oktober 2017 sebelum keberangkatan beliau, merupakan perlakuan yang tidak masuk akal karena beliau sebagai Panglima TNI sudah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo untuk menghadiri acara dimaksud. Tidak mudah seorang TNI aktif untuk meninggalkan tanah air  tanpa melalui izin atasan, kopral sekalipun apalagi Panglima TNI.

Oleh karena itu Pihak AS harus menyampaikan apa alasan penolakan itu, walaupun pihak kedutaan AS telah meminta maaf. Semakin banyak opini yang di sampaikan oleh beberapa pengamat politik dan lainnya dapat menjadikan hubungan Indonesia dan AS tidak bagus walaupun itu, tidak di kehendaki. Apalagi harus melakukan demo di depan kedutaan AS itu juga kurang bagus, karena pihak kedutaan telah meminta maaf.

Saya yakin bahwa pihak AS takut dengan analisa yang disampaikan beliau pada beberapa acara, yang dengan gamblang disampaikan di Station TV, beberapa bulan yang lalu. (IDT)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun