Seorang Menteri di Kabinet sekarang mengeluh terlalu banyaknya unggah-ungguh dalam birokrasi. Sang menteri dulunya memang bekerja di perusahaan swasta yang terbiasa bergerak cepat. Tapi iklim di pemerintahan, mungkin termasuk juga BUMN, memang begitu. Rapat-rapat berlangsung lama, dan bila seseorang ingin memberikan pendapat, diawali dengan kalimat sopan santun : mohon izin saya bicara ...bla  bla bla.
Parahnya, staf yang mohon izin bicara itu tadi, tidak bisa ngomong to the point. Bila itu berupa ketidaksetujuan atas pendapat bos, ngomongnya muter-muter dulu sampai akhirnya mengatakan mohon ide yang dibahas juga dipertimbangkan dari sisi lain. Jadi bayangkan betapa susahnya bos mengambil keputusan, Â bila inginnya menghimpun ide bersama. Akhirnya keputusan sering bersifat top down alias instruksi.