Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kumandang Takbir Idulfitri dan 6 Makna Filosofinya

1 April 2025   06:11 Diperbarui: 1 April 2025   06:11 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. shutterstock, dimuat suara.com

Alhamdulillah, mayoritas umat Islam di Indonesia, pada tahun ini merayakan Idulfitri 1 Syawal 1446 H secara serentak pada hari Senin yang bertepatan dengan tanggal 31 Maret 2025.

Dalam hal ini, baik organisasi Muhammadiyah yang menentukan 1 Syawal dengan metode hisab, maupun organisasi lain yang dikoordinir Kementerian Agama yang menggunakan metode rukyat (melihat hilal), menghasilkan keputusan yang sama. 

Maka, sejak Minggu malam (30/3/2025) telah berkumandang kalimat takbir dari berbagai penjuru. Bahkan, di beberapa daerah dilakukan pawai di malam takbiran yang meriah.

Adapun bacaan takbir hari raya yang dibaca sesuai dengan yang diajarkan para ulama adalah sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أكْبَرُ وَ لِلَّهِ الْحَمْد

Jika ditulis dengan huruf latin, bacaannya adalah: "Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illa Allaahu wa Allaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil hamd."

Artinya dalam bahasa Indonesia: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan segala puji bagi Allah."

Takbir yang dikumandangkan pada malam hari raya idulfitri, adalah wujud rasa syukur kepada Allah, setelah menuntaskan satu bulan Ramadan melaksanakan ibadah puasa.

Segala puji dan syukur hanya tertuju kepada Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim, yang penuh kasih dan tidak pernah pilih kasih. 

Ingatlah,  jika kita bersyukur, niscaya Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita, tetapi jika kita mengingkari nikmat Allah, sesungguhnya azab Allah benar-benar sangat keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun