Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada Untungnya Timnas Indonesia Belum Juara

2 Januari 2022   20:45 Diperbarui: 2 Januari 2022   21:25 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia|Antara Foto/Humas PSSI, dimuat cnnindonesia.com

Timnas Indonesia kembali memperpanjang rekor sebagai peraih runner-up terbanyak sepanjang sejarah berlangsungnya turnamen Piala AFF sejak  1996. Turnamen ini merupakan yang paling bergengsi di level Asia Tenggara.

Pada final Piala AFF 2020 yang telah dituntaskan pada Sabtu (1/1/2022) malam di Singapura, Indonesia yang mampu menahan imbang Thailand pada leg ke-2 partai final, secara agregat kalah 2-6 dari Thailand.

Selain sebagai juara ke-2 yang bagaimanapun juga pantas disyukuri, Indonesia menyabet penghargaan sebagai tim fair play dan gelar pemain muda terbaik untuk Pratama Arhan, pemain asal Semarang, Jawa Tengah.

Bisa jadi banyak di antara kita yang kecewa. Tapi, sebetulnya prestasi yang diraih timnas sudah melebihi ekspektasi mengingat pelatih Shin Tae Yong lebih banyak mengandalkan pemain muda yang minim pengalaman.

Makanya, sangat bijak apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo yang sangat menghargai kegigihan pemain timnas. Meskipun belum juara, Presiden tetap bangga dengan perjuangan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.

Justru, kalau kita mau merenung sejenak, ada hikmah di balik kekalahan dari Thailand, sehingga boleh juga disebutkan "ada untungnya Timnas Indonesia belum juara".

Perlu diketahui, pelatih asal Korea Selatan yang menukangi timnas, Shin Tae Yong, relatif belum lama melatih dan itu pun terpotong-potong karena pandemi. 

Kemudian, masih karena pandemi, kompetisi antar klub di tanah air cukup lama vakum. Baru beberapa bulan terakhir ini Liga-1, Liga-2 dan Liga-3 bergulir lagi.

Akibatnya, banyak kendala yang dihadapi pelatih dalam mencari para pemain terbaik, baik dari segi teknik maupun daya tahan fisik, yang akan mengisi skuad timnas.

Sebagai contoh, untuk mempersiapkan pemain yang akan berlaga di Piala AFF yang lalu, baru sebulan sebelum turnamen para pemain melakukan pemusatan latihan di Turki sekaligus melakukan pertandingan uji coba sebanyak 3 kali.

Padahal, kita tentu sangat menyadari bahwa tak ada yang instan dalam melahirkan prestasi di bidang apapun, apalagi sepak bola yang sangat tergantung pada kekompakan tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun