Jadi tak ada yang salah dengan keinginan menjadi seorang raja. Tentu bukan lagi raja dalam arti punya pemerintahan sendiri yang jelas-jelas melanggar konstitusi, tapi karena menguasai suatu bidang secara dominan.
Pers banyak memberi julukan bagi raja-raja seperti itu. Selain raja dangdut, raja kuis, raja karnaval, kita sering mendengar raja properti, raja media, dan entah raja apa lagi.
Kunci utamanya adalah menjadi orang yang kreatif di jalan yang benar. Indonesia masih membutuhkan banyak raja agar tercipta lebih banyak lagi lapangan pekerjaan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!