Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jabatan Berubah, Tentu Teman Juga Berubah

21 Februari 2019   21:38 Diperbarui: 25 Februari 2019   21:56 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika jabatan berubah, teman pun ikut berubah (Dok.www.picswe.com)

Saya punya teman baik, sebut saja namanya Badu. Kami bekerja pada perusahaan yang sama, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sengaja namanya saya tulis sebagai PT Maju.

Kedekatan kami bermula sejak saya dan Badu sama-sama mengikuti pendidikan magister manajemen dengan biaya dinas, setelah lolos seleksi yang dilakukan Divisi Sumber daya Manusia PT Maju.

Selesai dari program pendidikan tersebut, kami ditempatkan di unit kerja yang sama, yakni tim counterpart yang mendampingi konsultan dalam melakukan transformasi operasional.

Saya dan Badu rupanya klop kalau ngomong sehari-hari, baik dalam konteks pekerjaan, maupun sekadar bergurau, saling bertukar cerita atau saling curhat. Biasanya setiap jam istirahat, kami keluar kantor, kompak dalam mencari tempat makan siang.

Waktu cepat berlalu, baik saya dan Badu telah beberapa kali berpindah unit kerja, baik dalam rangka promosi maupun mutasi biasa. Memang saya dan Badu tak pernah lagi berada pada unit kerja yang sama, namun tetap akrab, saling berkunjung ke ruang kerja masing-masing, karena kami sering sama-sama di kantor pusat namun berbeda divisi.

Dalam meniti karir, kebetulan cukup lama saya punya posisi satu level lebih tinggi, bahkan pernah untuk sekitar tiga tahun, saya lebih tinggi dua level dari Badu. Jadi, sesuai tata krama yang berlaku di PT Maju, Badu lebih respek terhadap saya, meski saya tetap memperlakukannya sebagai teman, melepaskan jabatan yang saya sandang.

Waktu terus bergulir, perlahan tapi pasti, jabatan Badu pun naik. Bahkan kemudian kami berada pada level yang sama, karena karir saya cukup lama mentok. Tentu saja kami kembali akrab yang berbuah pula pada koordinasi yang lebih baik antara divisi saya dengan divisinya Badu.

Tibalah saatnya saya harus memasuki purna bakti, meskipun kemudian bekerja secara paruh waktu di perusahaan lain yang juga berstatus BUMN. Namanya juga paruh waktu, tentu lebih santai, namun harus puas dengan fasilitas jauh di bawah dari yang saya terima pada jabatan terakhir.

Praktis saya sudah tidak bertemu Badu lagi. Apalagi karir Badu makin melejit, ditunjuk jadi salah satu direktur di BUMN lain, tulis saja PT Jaya. Memang beberapa tahun terakhir ini banyak terjadi perpindahan pejabat antar BUMN.

Saya bangga dan berdoa untuk kesuksesan Badu, meskipun hanya saya tulis melalui pesan japri saja, yang dijawabnya dengan terima kasih.

Lalu setelah sekian lama tidak bertemu, di sebuah acara yang disponsori PT Jaya, saya melihat Badu menemani seorang menteri yang lagi diwawancara wartawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun