Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Yang Penting Bisa Merasakan Atmosfer Asian Games 2018

4 September 2018   17:55 Diperbarui: 4 September 2018   18:58 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman GBK di Sabtu siang (1/9). Dok pribadi

Teman kantor saya, suatu sore di minggu lalu, saat mau pulang kantor bergegas mengganti pakian kerja dengan baju kaos. Ternyata ia mau ke Gelora Bung Karno (GBK) menyaksikan perlombaan atletik Asian Games.

Ia hanya berburu tiket apa yang bisa didapat saja, tidak peduli apakah ada atlet Indonesia yang berlomba atau tidak. Tidak peduli juga apakah ia memahami berbagai hal tentang atletik atau tidak. Nyatanya ia mengaku buta tentang atletik.

Antri masuk Asian Festival (Dok pribadi)
Antri masuk Asian Festival (Dok pribadi)
Sang teman bercerita bahwa ia hanya ingin merasakan atmosfer Asian Games di stadion termegah di tanah air. Ia ingin bebas bersorak sorai dengan beberapa temannya yang ikut menonton. Dan yang seperti teman saya itu ternyata ada banyak sekali. Itulah yang terlihat pada barisan panjang yang antri mau masuk kawasan GBK setiap hari selama Asian Games.

Memang, pada awalnya, sebelum pesta olahraga terbesar se Asia itu dimulai, gaung Asian Games tidaklah begitu kuat. Sampai-sampai Presiden Jokowi menyindir para pejabat lain, kok ya promosi tentang Asian Games terasa kurang nendang.

kampung Atlet di kiri, kontras dengan kampung asli di kanan. Dok pribadi
kampung Atlet di kiri, kontras dengan kampung asli di kanan. Dok pribadi
Semuanya berubah setelah pesta pembukaan yang megah dan kolosal. Mungkin biar ada kejutan, tentang bagaimana konsep opening ceremony, awalnya tidak banyak yang diungkap ke publik. Lalu, tiba-tiba, ...wow banget.

Minat masyarakat makin tak terbendung ketika mengikuti pemberitaan tentang prestasi atlet kita yang ternyata mampu meraih medali demi medali, bahkan melampaui target yang dibebankan pada mereka. 

Maka, segala sesuatu yang berkaitan dengan Asian Games diburu masyarakat. Bahkan kalaupun tidak ikut menonton pertandingan atau perlombaan, sekadar menonton di kawasan Asian Festival pun, yang hanya menyediakan layar lebar untuk nonton bareng serta menjual souvenir serta aneka jajanan, sudah memuaskan dahaga untuk mereguk atmosfer itu tadi.

Antrian di Gate lain (Dok pribadi)
Antrian di Gate lain (Dok pribadi)
Kembali ke cerita teman saya di atas, sebelumnya ia sudah kecewa karena tak lagi kebagian untuk membeli souvenir maskot Asian Games, padahal sebelum pesta olahraga terbesar se Asia tersebut berlangsung, ia sering pergi ke sebuah mal dan sama sekali tidak tertarik membeli maskot dimaksud yang secara resmi dijual di mal itu.

Nah, saya yang sampai sehari sebelum penutupan Asian Games, hanya rajin menonton tayangan televisi, ketularan sang teman, bagaimana sih rasanya atmosfer Asian Games itu?

Jaring pengusir bau (Dok pribadi)
Jaring pengusir bau (Dok pribadi)
Maka pada hari Sabtu siang (1/9) yang lalu saya mendatangi dua lokasi. Pertama, berkeliling (dari luar) perkampungan atlet di Kemayoran. Di sini saya melihat banyaknya bus-bus yang melayani para atlet, para polisi yang mengawal, dan tentu saja mengagumi beberapa blok apartemen yang rapi menjulang tinggi.

Saya juga penasaran dengan jaring yang dipasang pemda DKI Jakarta di atas kali yang memanjang membelah wisma atlet dan perkampungan warga. Yah dari luar sih jaring penutup terlihat indah, meski masih sedikit bau di beberapa titik. Perkampungan warga, meski tidak bisa menghilangkan kesan sebagai hunian kelas bawah, tertolong oleh warna-warni yang mencolok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun