Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sisi Lain dari Laga Timnas Indonesia vs Palestina

16 Agustus 2018   18:48 Diperbarui: 16 Agustus 2018   19:40 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesepak bola Indonesia Hansamu Yama (kiri) menghadang serangan pemain Palestina Sameh Maraaba (dua dari kanan) pada pada babak penyisihan sepakbola Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi, Selasa (15/08/2018).(INASGOC/CHARLIE)

Rabu (15/8) kemarin, seperti sudah banyak ditulis di Kompasiana, timnas Indonesia yang berlaga di Asian Games terpaksa menelan pil pahit, kalah 1-2 dari Palestina. Hal ini membuat timnas harus menyapu bersih dua laga yang tersisa melawan Laos dan Hongkong agar lolos ke babak berikutnya.

Namun ada sisi lain yang menarik, yakni betapa Palestina mendapat tempat khusus di hati masyarakat Indonesia, termasuk penonton dan pemain sepak bola kita. Kalau dukungan penonton sudah terlihat sejak Palestina berlaga sebelumnya melawan Taiwan dan Laos, dengan berkibarnya bendera Palestina berukuran besar di tribun penonton.

Mulai dari pemain Palestina nongol di lapangan melakukan pemanasan, selama pertandingan, sampai para pemain meninggalkan lapangan, sering terdengar teriakan yel-yel Palestina.

Makanya, saat Indonesia ketemu Palestina, suasananya lebih semarak lagi. Bendera Palestina bersanding dengan bendera merah putih. Tepuk tangan silih berganti untuk kedua tim. Yang melambaikan bendera Palestina sebagian besar juga penonton Indonesia.

Saat turun minum, bahkan suasananya cukup syahdu, ketika dari salah satu sisi tribun terdengar kumandang salawat, yang langsung diapresiasi oleh pendukung di sisi tribun yang lain. Rasanya, kejadian itu termasuk langka. Paling tidak di negara kita, jarang sekali, mungkin belum pernah, suporter sepak bola bersalawat.

Tidak cukup sampai di situ saja, para pemain dari kedua kesebelasan pun menunjukkan kemesraannya. Memang saat berlaga, mereka bertarung secara total dan ngotot, tentu dalam batas-batas sportivitas, sehingga meskipun ada pemain yang terjatuh karena dihadang lawan, tak ada kericuhan.

Nah, setelah laga usai, semua pemain dan tim pelatih dari Indonesia dan Palestina saling bersalaman dan bergandengan, berkumpul bersama membentuk lingkaran di tengah lapangan, lalu serentak melakukan sujud syukur. Kemudian berlanjut lagi melakukan viking clap, atraksi tepuk tangan gaya pendukung Islandia yang mulai ditiru suporter kita.

Sebelum membentuk lingkaran, para pemain Palestina telah menunjukkan terima kasihnya kepada penonton, dengan berkeliling setengah lapangan sambil melambaikan tangan atau bertepuk tangan.

Perjuangan rakyat Palestina yang berjuang meraih kemerdekaannya dari Israel, sejak dulu sampai sekarang secara konsisten didukung oleh Indonesia, tidak saja dari pemerintah secara formal, tapi juga dari masyarakat banyak.

Tidak sedikit warga negara Indonesia dengan sukarela ikut membantu langsung ke Palestina, seperti dengan membangun fasilitas kesehatan sekaligus menyediakan tenaga medisnya.

Mengingat hal di atas, tidak heran kalau kehadiran atlit dari Palestina, termasuk pemain sepak bolanya, mendapat sambutan hangat dari masyarakat kita, ibarat bertemu saudara sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun