Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Triple IAI: Akuntan, Arsitek, dan Apoteker

15 Januari 2015   22:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjadi aktivis dari suatu organisasi, ternyata menjadi rebutan banyak orang. Jangankan parpol seperti Golkar dan PPP yang punya 2 versi kepengurusan, organisasi para pengusaha seperti Kadin-pun juga beberapa kali diwarnai keributan setiap pemilihan pengurus baru. Baru saja HIPMI gagal memilih ketua umum baru dalam Munas ke XV di Bandung, kemaren. Tentu banyak keuntungan yang didapat pengurus, meski tanpa imbalan gaji, sehingga menjadi rebutan. Paling tidak akses ke penguasa makin gampang,  atau memang sekadar menyalurkan hasrat menjadi tokoh populer.

Tapi, ada juga organisasi profesi yang jarang diwarnai keributan, dan pemilihan ketuanya selalu berlangsung mulus. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bisa menjadi contoh sebuah organisasi yang solid. Sementara itu organisasi advokat dan wartawan adalah contoh organisasi yang "berkembang" jadi beberapa versi.

Menarik juga, ternyata ada 3 organisasi profesi di negara kita yang mempunyai singkatan yang sama, yakni IAI. IAI menjadi wadah bagi para akuntan, para arsitek dan para apoteker. Sampai sekarang tidak ada yang mau merubah singkatan resmi mereka, dan masing-masing saling tidak merasa terganggu gara-gara hal tersebut. IAI apoteker merupakan yang tertua, berdiri  18 Juni 1955 dengan menyandang nama "Ikatan Apoteker", kemudian berganti nama lagi menjadi "Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia", sampai akhirnya sejak tahun 2009 menyandang nama Ikatan Apoteker Indonesia yang disingkat IAI.  Adapun IAI versi akuntan berdiri tanggal 23 Desember 1957 yang sejak awal telah dinamakan IAI. Versi arsitek berdiri tanggal 17 September 1959, juga sejak awal memakai singkatan IAI.

Akuntan, arsitek, dan apoteker, bisa jadi profesi yang saling tidak terkait, sehingga antar mereka jarang bertemu langsung. Jadi, ada triple IAI, ya biarkan saja. Untungnya lagi semua IAI tersebut  jarang diliput media, sehingga  banyak yang tidak ngeh kita punya 3 IAI. Secara individu, banyak dari mereka yang populer dan menjadi tokoh publik, seperti Walikota Surabaya dan Bandung, Tri Rismaharini dan Ridwan Kamil (arsitek), Gubernur BI Agus Martowardoyo dan Menteri ESDM Sudirman (akuntan), sekadar untuk menyebut  beberapa contoh. Namun, sebagai organisasi, IAI versi manapun memang kalah populer.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun