Mohon tunggu...
irwanprasetyo wibowo
irwanprasetyo wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang sedang dalam kegiatan KKN, divisi yang saya pegang adalah multimedia and design dimana saya mendokumentasikan semua kegiatan kkn dan mengeditnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya Dorong Warga RT 12 Desa Pakisaji Olah Limbah Rumah Tangga menjadi Pupuk Organik Cair

30 Juli 2025   09:30 Diperbarui: 30 Juli 2025   09:57 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bersama Ibu-ibu PKK dan Karang Taruna 

Sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat, tim Doktor Mengabdi Pakisaji Universitas Brawijaya (UB)  melaksanakan kegiatan praktik pembuatan POCARI (Pupuk Organik Cair Rumah Tangga) di Desa Pakisaji, Kabupaten Malang. Program ini memanfaatkan bahan-bahan sederhana dari limbah rumah tangga yang sering kali terbuang percuma, seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan air bekas cucian beras. Melalui kegiatan ini, masyarakat didorong untuk lebih mandiri dalam mengelola limbah organik sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi dan lingkungan dari produk yang dihasilkan.

Tujuan utama dari program POCARI adalah meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi produk yang bernilai guna, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Limbah rumah tangga yang sebelumnya berpotensi mencemari lingkungan kini dapat diubah menjadi pupuk organik cair, yang tidak hanya bermanfaat bagi pertanian warga tetapi juga mampu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Kegiatan ini dilaksanakan melalui kolaborasi antara ibu-ibu PKK dan Karang Taruna Desa Pakisaji. Kolaborasi ini memperkuat kerja sama antarwarga sekaligus menumbuhkan rasa kepemilikan bersama terhadap program lingkungan. Dalam praktiknya, masyarakat dilibatkan sejak tahap pengumpulan limbah organik, proses pengolahan, hingga pengemasan produk akhir POCARI.

Proses pembuatan POCARI dilakukan dengan dua perlakuan kontrol untuk tujuan pembelajaran:

  1. Perlakuan pertama menggunakan aktivator berupa EM4, molase, dan air yang telah melalui proses inkubasi selama tujuh hari.

  2. Perlakuan kedua menggunakan aktivator yang baru dicampur selama kurang lebih satu jam.

Setelah melalui proses fermentasi selama tujuh hari, limbah organik tersebut berubah menjadi POCARI yang kaya nutrisi dan siap digunakan untuk mendukung budidaya bibit tanaman di lingkungan sekitar. Melalui pendampingan ini, masyarakat juga mendapatkan pemahaman tentang manfaat penggunaan pupuk organik, mulai dari peningkatan kesuburan tanah hingga pengurangan risiko pencemaran akibat pupuk kimia.

Lebih dari sekadar kegiatan teknis, POCARI merupakan program pemberdayaan masyarakat. Dengan memanfaatkan potensi limbah rumah tangga, warga tidak hanya belajar mempraktikkan ekonomi sirkular (circular economy), tetapi juga dilatih untuk menciptakan lingkungan pemukiman yang lebih sehat dan produktif. Harapannya, keterampilan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan bahkan setelah program pengabdian berakhir.

Inisiatif ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 11, yang menekankan pentingnya membangun permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Dengan mengubah limbah rumah tangga menjadi sumber daya baru melalui POCARI, masyarakat tidak hanya mengurangi timbulan sampah organik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan. Ke depan, diharapkan Desa Pakisaji dapat menjadi contoh desa yang berhasil mengintegrasikan pengelolaan limbah rumah tangga dengan kegiatan pertanian ramah lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun