Mohon tunggu...
Irwan Hasiholan
Irwan Hasiholan Mohon Tunggu... Business Consultant - Penulis Artikel Online
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Artikel Online

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembangunan Infrastruktur Terintegrasi adalah Komitmen Nusantara Infrastructure

25 November 2019   14:27 Diperbarui: 25 November 2019   14:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 25 November 2019 PT Nusantara Infrastructure Tbk (Perseroan) sebagai Perusahaan swasta yang bergerak dalam pembangunan dan percepatan infrastruktur Indonesia terus melanjutkan misinya untuk berkontribusi dalam membangun konektivitas di berbagai daerah di Indonesia. Pada 25 November 2019, Manajemen Perseroan melaksanakan acara Paparan Publik (Public Expose) di Financial Club Graha CIMB Niaga, untuk memaparkan kinerja dan performa Perseroan selama tahun 2019.

Hingga September 2019, Perseroan mencatat pendapatan dan penjualan operasional (diIuar pendapatan jasa konstruksi) sebesar Rp 468 miliar. Kontribusi terbesar dari pendapatan dan penjualan tersebut bersumber dari sektor jalan tol sebesar Rp 304 miliar atau setara dengan 65% total pendapatan. Sementara sektor energi dan pengelolaan air bersih masing-masing berkontribusi sebesar Rp 112 miliar (24%) dan Rp $2 miliar (11%).

Sementara itu, EBITDA Perseroan juga mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp 222 miliar di Triwulan-lll 2018 (tanpa memperhitungkan kontribusi dari sektor menara telekomunikasi untuk perbandingan yang wajar dengan Triwulan-Ill 2019) menjadi Rp 279 miliar di Triwulan-lll 2019. Sampai dengan periode Triwulan-III 2019, Perseroan telah membukukan Iaba bersih sebesar Rp 181 miliar, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar 207 miliar. 

Laba bersih tahun 2018 lebih tinggi karena terdapat one-time other non-recurring Income, yaitu keuntungan atas selisih hasil divestasi Perseroan di sektor menara telekomunikasi pads tahun 2018 dan juga terdapat peningkatan beban keuangan di sektor usaha Iainnya. Sementara itu, total aset perseroan justru meningkat sebesar Rp 614 miliar atau serata dengan 14% seiring dengan progres pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani dan proyek Perseroan Iainnya.

Ramdani Basri selaku Direktur Utama Perseroan mengungkapkan bahwa, "Selama tahun 2019, Perseroan terus berupaya untuk konsisten mempertahankan performa terbaiknya. Hal ini dilihat dari terpenuhinya berbagai target baik di level holding maupun anak usaha. Performa dan kinerja positif ini juga dapat tercapai karena penerapan efisiensi operasional usaha Perseroan". Ramdani menambahkan, Perseroan semakin optimis menghadapi tahun 2020 dan siap mendukung Pemerintah untuk bersama-sama membangun infrastruktur nasional, terutama di sektor jalan tol, energi dan air.

Komitmen Perseroan ini tentunya sejalan dengan target pemerintah untuk lebih melibatkan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur pada periode 2020-2024. Berdasarkan data melalui data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), kebutuhan pendanaan pembangunan infrastruktur nasional selama lima tahun ke depan senilai Rp6.445 triliun dengan kontribusi dana yang bersumber dari swasta sebesar Rp2.707 triliun atau 42%.

Saat ini, susunan pemegang saham Perseroan, antara lain:
- PT Metro Pacific Tollways Indonesia : 74,24%
- PT Indonesia Infrastructure Finance : 10,00%
- Publik: 15,76 %

Inovasi Bisnis Perseroan

Perseroan terus berkomitmen memberikan kontribusinya dalam mendukung pembangunan infrastruktur untuk menciptakan konektivitas di berbagai daerah Indonesia. Hal ini terlihat dari pengembangan dan pengoperasian aset Perseroan diberbagai sektor usahanya. Pada sektor tol, Perseroan saat ini fokus pada pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar dengan panjang 4.3km yang telah dimulai sejak akhir April 2018. Diharapkan pembangunan jalan tol layang ini akan menjadi ikon baru Kota Makassar yang dapat selesai pada tahun 2020 sebagai salah satu solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas di wilayah tersebut.

Di sektor tol, Perseroan tengah mengusulkan pembangunan Jalan Tol ruas Cikunir-Ulujami sepanjang 28,86 km yang akan masuk dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ill. Saat ini, Perseroan telah mendapat Izin Prinsip pra-studi kelayakan dan tengah menanti turunnya izin prakarsa. 

Sementara itu, Perseroan melalui unit bisnisnya PT Bintaro Serpong Damai (BSD) yang merupakan operator jalan tol ruas Pondok Aren Serpong juga akan mengusulkan pembangunan re-allgnment Jalan Tegal Rotan-Boulevard, penanganan Banjir di Km,08+000 Jalan Tol Pondok Aren dan akses Jalan Tol Serpong Simpang Tekno melalui skema penambahan lingkup Jalan Tol Pondok Aren-Serpong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun