Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kemenhub Harus Tegas, Dalam Sebulan Ada 10 "Candaan Bom" di Pesawat

30 Mei 2018   09:35 Diperbarui: 30 Mei 2018   09:41 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Antara Foto

Kasus Ledakan Bom berantai yang terjadi dibeberapa lokasi setelah kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob yang menewaskan lima polisi saat itu ternyata masih menyisakan cerita Panjang hingga saat ini. Teror bom awalnya dimulai dari tiga gereja di Surabaya: Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Pantekosta Jalan Arjuna, GKI di Jalan Diponegoro. 

Setelah diketahui ternyata pelaku merupakan satu keluarga, enam tewas. Mereka adalah pemimpin JAD Surabaya, Dita, istri dan keempat anaknya.Warga yang meninggal mencapai 12 orang dalam tiga kejadian dan puluhan luka-luka lainnya. Masih dihari yang sama ada ledakan di rumah susun Wonocolo di Sidoarjo, diduga karena para teroris tak sengaja meledakkan bomnya sendiri. 

Sehari kemudian terjadi lagi teror yang sama yaitu Serangan bom bunuh diri ke Polrestabes Surabaya dilakukan oleh empat orang dengan dua sepeda motor. Dari rekaman CCTV terlihat, pelakunya adalah satu keluarga berisi lima orang yang naik dua sepeda motor. Dan banyak lagi kasus yang masih berhubungan dengan teror bom beberapa hari kemudian yang merupakan kelanjutan penggrebekan dan penangkapan beberapa oknum yang dianggap berhubungan dengan terorisme di Indonesia.

Namun dua minggu pasca teror bom berantai yang terjadi suasana tampak semakin membaik saat ini dimana semua warga diseluruh Indonesia terlebih dikota Surabaya sudah mulai beraktivitas normal sebagaimana biasanya. Aktivitas seperti bersekolah, mengantor dan kegiatan lainnya sudah mulai berjalan sebagaimana normal lagi tetapi tidak pada dunia penerbangan.

Hanya dalam hitungan hari sebelum dan sesudah terjadinya ledakan bom, ada sebanyak sepuluh kasus kepanikan yang terjadi pada pesawat yang bermula dari candaan penumpang tentang bom. Beberapa penerbangan terpaksa dibatalkan sesaat sebelum take-off karena adanya berita tentang bom di tubuh pesawat. 

Lihat saja sejak 2 Mei ketika seorang penumpang yang menyebut bom ke awak pesawat Lion, tanggal 5 Mei terjadi lagi pada maskapai yang sama ketika proses boarding seorang penumpang mengaku membawa bom, taggal 12 Mei sehari sebelum kejadian di beberapa gereja Surabaya masih pada maskapai yang sama juga terjadi di mana seorang penumpang menyebut bom ke awak pesawat, 16 Mei masih pada maskapai yang sama seorang menyebut membawa bom dan mengaku teroris,18 Mei seorang penumpang bercanda bom juga di maskapai Lion, 23 Mei seorang anggota DPRD Banyuawangi mengaku membawa bom ke Pesawat Garuda Indonesia, 27 Mei kembali pada maskapai Lion lagi ada berita membawa bom saat mengudara menuju Kuala Lumpur, dan yang terakhir adalah pada tanggal 28 Mei kemaren ketika penerbangan Lion rute Pontianak-Jakarta terpaksa dibatalkan menyusul kabar adanya seorang penumpang yang teriak bawa bom. 

Bahkan kejadian itu sempat membuat heboh semua penumpang yang memaksa salah seorang penumpang memaksa membuka pintu darurat yang membuat beberapa penumpang berusaha menyelamatkan diri melalui pintu itu dan bertahan di bagian sayap pesawat. Beberapa kemudia mengalami cedera karena memaksa melompat dari bagian mesin pesawat. Sungguh pemandangan yang sangat berbahaya.

Dari sekian banyak kabar teror yang terjadi dipesawat hingga saat ini belum ada satupun yang terbukti dan ternyata hanya sebatas candaan saja. Namun hal ini bisa dikatakan masalah serius mengingat candaan semacam ini sangatlah tidak pantas dilakukan khususnya di dunia penerbangan yang mendepankan keamanan 100%. 

Cara maskapai melalui pilot/awak yang segera malakukan evakuasi begitu mendengar teror bom sekalipun ternyata hanya candaan sangatlah pantas diapresiasi yang menandakan bahwa setiap penerbangan harus benar-benar clear dari setiap ancaman dan masalah. 

Namun kini yang sangat dibutuhkan adalah bagaimana mengantisipasi candaan-candaan yang tidak lucu dan tidak pantas ini. Kerugian jelas akan dialami semua pihak, penumpang yang akan mengalami keterlambatan penerbangan karena proses evakuasi dan clearance, maskapai juga akan terganggu dalam beberapa rute yang connecting dan kedugian lainnya.

Kementerian perhubungan harus tegas dalam memberikan sanksi kepada setiap pihak yang dianggap menyelahi aturan dalam dunia penerbangan, sekalipun sebagai penumpang biasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun