Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Jepang, Disiplin dan Rasa Hormat Ditanamkan Sejak Dini

28 Mei 2018   12:57 Diperbarui: 28 Mei 2018   12:58 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fashion.alphanext.co

Mungkin beberapa dari kita pernah berinteraksi langsung dengen orang Jepang baik dalam suasana Formal seperti saat rapat, conference, diskusi dan juga saat suasana informal seperti ramah tamah, makan Bersama, kunjungan Industri, dan sebagainya. 

Hal yang paling bisa kita lihat secara nyata adalah bagaimana cara mereka berkomunikasi dengen lawan bicaranya, bagaimana Bahasa tubuh yang mereka tunjukkan ketika berinteraksi dalam lingkungan sosial dan bagaimana disiplin yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

Ketika kita sedang berhadapan dengan orang Jepang maka hal yang pertama terlintas bagi kita adalah bagaimana sikap mereka yang memberikan hormat setinggi-tingginya kepada lawan bicara dan pengaturan waktu yang cukup disiplin seperti waktu bertemu yang selalu ontime, lamanya pertemuan yang tepat waktu, penampilan yang mereka tunjukkan yang mencerminkan bahwa mereka selalu menghargai tamu ataupun orang yang akan berdiskusi.

Saya selalu berpikir bahwa mereka selalu memberikan yang terbaik dalam seluruh kegiatan mereka. Selalu tepat waktu, memaksimalkan waktu yang ada dan tidak mempunyai waktu luang yang banyak saat bekerja.

Disiplin dan rasa hormat bagi orang Jepang mungkin hal dari sekian banyak hal yang penting dalam pembentukan karakter manusianya. Lihatlah bagaimana mereka dididik sejak dari kecil untuk memberikan rasa hormat kepada siapa saja. Pernah menyaksikan bagaimana orang-orang yang sedang melintas di penyeberangan di jalan raya dan ketika mereka sampai dengan selamat diseberang mereka tidak lupa membalikkan badan dan menundukkan kepala sebagai ungkapan terima kasih kepada pengguna kendaraan yang telah memberi jalan kepada mereka? Bukan hanya orang dewasa namun anak kecil juga melakukan hal yang sama ketika melintas. 

Hal lain yang diajarkan kepada orang jepang sejak dini adalah Tatakrama makan yang merupakan suatu keharusan. Dari set peralatan makan yang tetap untuk tiap orang, pengaturan tempat duduk yang sudah jelas (posisi tempat duduk tiap anggota keluarga), dan paling penting ungkapan yang harus diucapkan sebelum dan sesudah makan

Orang Jepang selalu mengucapkan "itadakimasu" sebelum acara makan disertai dengan menangkupkan kedua tangan seperti berdoa. Meskipun kemudian kadang hanya mengucapkan "itadakimasu" tanpa menangkupkan kedua tangannya. Ini menunjukkan orang Jepang selalu bersyukur akan semua yang telah didapatnya. Kemudian Orang Jepang sangat menjaga akhlak dan kesopanan. 

Mereka mematuhi norma-norma, misalnya tidak menelepon, teriak-teriak, berbicara keras, dan beberapa tindakan yang mengganggu orang lain. Kerapihan, ketertiban dan kedisiplinan warga Jepang memang patut diacungi Jempol. Bahkan saat mengantri masuk ke dalam kereta. Tidak ada yang berebut, anak kecil pun berdiri sabar menunggu giliran (bisa dibandingkan dengan di Indonesia). 

Anak-anak juga diajari cara duduk yang benar yangmana mengharuskan pria/ wanita duduk dengan kaki dilipat dalam suasana formil. Setelah beberapa saat, bila kaki kita sudah terasa kesemutan, wanita dapat duduk menyamping dan pria dapat duduk bersila. 

Masyarakat Jepang mempunyai kebiasaan baik, yaitu melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan barang temuan atau barang hilang. Kalau ada orang kehilangan dompet di tempat umum, 90 -- 100% kemungkinan dompet itu akan kembali kepada kita. Terutama bila ada kartu nama atau ID card-nya yang sangat penting bagi pemilik aslinya.

 Dan masih banyak hal-hal yang bisa kita pelajari dari jepang yang tentunya unik dan memberi dampak yang lebih baik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun