Mohon tunggu...
Widya Nuria Maharani
Widya Nuria Maharani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Akuntansi

.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Fenomena Pengolahan Sampah di Lingkungan Universitas Indonesia Kampus Depok

6 Desember 2019   10:08 Diperbarui: 6 Desember 2019   10:19 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sampah, kata yang sering terdengar dan tidak aneh ditelinga kita. Sampah/wastes diartikan sebagai benda yang tidak terpakai, tidak diinginkan dan dibuang atau sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, serta tidak terjadi dengan sendirinya (Mubarak, 2009). Mungkin teman-teman sudah tahu kategori pembagian sampah, hanya mengingatkan bahwa pembagian sampah padat di bagi berdasarkan :

  • Zat kimia yang terkandung didalamnya, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik misalnya sisa makanan, daun, sayur dan buah, sedangkan sampah anorganik misalnya logam, pecah belah, atau abu.
  • Bisa atau tidaknya dibakar dibagi menjadi sampah yang mudah terbakar misalnya kertas, plastik, daun kering, dan kayu sedangkan
  • Sampah yang tidak mudah terbakar misalnya kaleng, besi, gelas dan lain-lain

Data dari SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) tahun 2018, Kota Depok menimbun 600 Ton sampah per hari di TPA dan terdapat 528 Ton sampah per hari yang tidak terkelola. 

Dalam artikel ini akan sedikit membahas mengenai perilaku buang sampah mahasiswa Universitas Indonesia dan pengolahan sampah di lingkungan Universitas Indonesia kampus Depok.

Pengambilan data mengenai perilaku buang sampah menggunakan kuesioner dan observasi di 15 fakultas yang ada di Universitas Indonesia sedangkan mengenai pengolahan sampah menggunakan metode wawancara dengan Bapak Alan selaku koordinataor Unit Pengolahan Sampah (UPS) Universitas Indonesia.

Hasil dari kuesioner 37 responden dari 15 fakultas yang ada di Universitas Indonesia mengenai perilaku buang sampah mahasiswa Universitas Indonesia adalah sebanyak 94.6% atau 35 responden menyatakan mengetahui jenis-jenis sampah diantaranya sampah organik, anorganik dan B3 dan 2 responden menyatakan tidak mengetahuinya.

Sebanyak 83.8% atau 31 responden menyatakan akan memungut dan membuangnya ke tempat sampah jika melihat sampah berserakan dan 6 responden menyatakan tidak bersedia. Semoga kedepannya semua mahasiswa bisa mengetahui jenis jenis sampah dan tetap membuang sampah pada tempatnya.

Hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pengelolaan sampah di Universitas Indonesia bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok. Berdasarkan Peraturan Daerah kota Depok nomer 5 tahun 2014 tentang pengelolaan sampah, Universitas Indonesia dengan Dinas kota Depok terkait melakukan sosialisasi di fakultas-fakultas tentang pengelolaan sampah.

Dari dinas yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia di bagian UPS mengelola bagian sampah organik, sedangkan untuk jenis sampah anorganik dilimpahkan pada pihak ketiga yaitu PT. SSS.

Pengangkutan sampah di lingkungan Universitas Indonesia dilakukan oleh vendor. UPS juga bekerja sama dengan bank sampah dari kota Depok. Pengangkutan dan pengolahan untuk sampah organik dilakukan dua kali dalam setiap hari. Hasil pengolahan sampah organik diolah untuk menjadi kompos, pupuk tersebut digunakan untuk lingkungan Universitas Indonesia sendiri sesuai dengan kerja sama dari pihak Universitas dengan Dinas terkait.

Untuk kedepannya semoga pengetahuan dan perilaku mahasiswa Universitas Indonesia bisa lebih baik lagi agar terciptanya lingkungan yang bersih tanpa sampah berserakan dan pihak pengelola sampah bisa mempertahankan kinerja yang baik . Semangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun