Mohon tunggu...
Irsyad Rahmanda
Irsyad Rahmanda Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar ☪

Aku adalah apa yang kau pikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Konsep Ekonomi Islam dalam Pemikiran Sjafruddin Prawiranegara

3 September 2022   23:14 Diperbarui: 3 September 2022   23:22 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image captionhttps://id.wikipedia.org/wiki/Syafruddin_Prawiranegara 

Mr. Sjafruddin Prawiranegara adalah tokoh perjuangan kemerdekaan,tokoh Islam yang berwawasan nasional dan universal, negarawan yang lurus,jujur, berintegritas dan pejuang masyarakat yang ikhlas dan tanpa pamrih, yang patut kita teladani. Tokoh pejuang yang berlatar belakang pergerakan Islam, seperti Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Haji Agus Salim, Mohammad Natsir, Mohamad Roem, Buya Hamka, K.H.A. Wahid Hasyim, Kasman Singodimedjo, dan seterusnya. 

Memiliki  tempat terhormat dalam sejarah bangsa kita. Keterpaduan antara semangat pergerakan yang dijiwai oleh Islam dan semangat kebangsaan adalah factor dan realitas yang membentuk dan mewarnai nasionalisme Indonesia modern dan mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Mr. Sjafruddin Prawiranegara yang dikenal sebagai tokoh Masyumi, merupakan salah satu tokoh pemikir yang telah membuka wawasan ekonomi Islam ditanah air. Islam bagi beliau adalah pedoman hidup yang universal dan kebenaran Islam dapat dilihat dan dibuktikan dengan tinjauan kacamata modern.

Semasa hidupnya sjafruddin banyak menulis tentang ekonomi dan moneter semenjak Indonesia merdeka, masa peralihan, hingga masa pembangunan Orde Baru dengan tinjauan-tinjauan yang berani dan kritis demi untuk kebaikan bangsa dan negara. Sjafruddin mengutarakan salah satu penyebab timbulnya kekacauan sosial dan jurang pemisah yang semakin lebar antara kaya dan miskin didunia ini, adalah karena agama dipisahkan dari ekonomi.

 Padahal, ekonomi tidak boleh dijauhkan dari ajaran-ajaran agama. Islam mengajarkan, dalam usaha mencari nafkah untuk keperluan hidup, kita sekali-kali tidak boleh melupakan kewajiban terhadap sesama manusia, khususnya terhadap orang-orang miskin dan lemah.

Tulisan berjudul Aspirasi Islam dan penyalurannya yang merupakan karya terakhir beliau, menjelaskan bahwa menurut ajaran Islam, ekonomi tidak boleh disusun secara sosialitas, menurut wawasan-wawasan Marxisme, tetapi juga tidak boleh secara kapitalis yang mengizinkan seseorang mencari dan memupuk kekayaan tanpa batas. 

Ekonomi menurut ajaran-ajaran Islam harus disusun menurut jalan tengah antara sosialisme dan kapitalisme. Hak milik perseorangan itu diakui Islam, tetapi dengan ketentuan bahwa pada kekayaan ada hak orang miskin. Sjafruddin Prawiranegara yang hingga akhir hayatnya aktif berdakwah, memandang Perlunya zakat diatur dalam undang-undang. Tujuan zakat adalah supaya Perbedaan material antara orang kaya dan miskin jangan terlalu mencolok. 

Dalam artian zakat maal adalah pajak yang harus dibayar oleh orang yang mampu, menurut kemampuan dan menurut keperluan masyarakat guna menghindarkan / mengurangi kemiskinan. Sesungguhnya, kedatangan kecenderungan materialistis berasal dari pengaruh mentalitas empiris yang telah berlaku sejak Revolusi Industri.

Konsep ekonom isyariah adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan Dan ditujukan untuk pencapaian pemerataan kekayaan dan kesejahteraan Sosial dimasyarakat, dimana terdapat suatu keadilan yang  Ethical  and fair Treatment  dalam melakukan kegiatan usahanya. Ekonomi Islam juga senantiasa menimilkan adanya ketimpangan sosial dan mendorong terciptanya  kesejahteraan  bagi masyarakat secara lebih adil dan merata sesuai dengan porsi dan kerja keras masing-masing pihak. 

Fundamen atau asas dari tiap-tiap sistem ekonomi  juga dari sistem ekonomi Islam, yaitu terdiri dari dua bagian:

  • Tiap-tiap sistem ekonomi tujuannya sama: yaitu mencari kepuasan dari Berbagai keperluan hidup masyarakat, baik keperluan hidup Orang maupun masyarakat keseluruhan.
  • Tiap-tiap sistem ekonomi bekerja menurut prinsip yang sama, yaitu yang dinamakan prinsip atau motif ekonomi. Menurut prinsip atau  motif ekonomi itu tiap-tiap orang atau masyarakat tidak akan mau bekerja lebih berat atau lebih lama daripada semestinya untuk keperluan-keperluannya. Atau dengan kata lain, tiap-tiap orang atau masyarakat akan berusaha mencapai hasil yang sebenar-benarnya dengan biaya yang serendah- rendahnya dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Tiap- tiap sistem ekonomi menganut prinsip yang sama, yang telah disebut tadi.

Sebenarnya ada perbedaan antara sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi pada umumnya, menurut hemat sjafruddin perbedaannya adalah keperluan-keperluan yang harus dipenuhi oleh ekonomi. Perbedaan antara keperluan itu menyebabkan perbedaan pelaksanaan prinsip ekonomi, seperti adat kebiasaan, agama dan lain-lain. Adalah tidak tepat untuk berbicara tentang konsep atau sistem Ekonomi Islam yang khusus menyimpang dari konsep ekonomi modern. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun