Mohon tunggu...
Irsyad Rahmanda
Irsyad Rahmanda Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar ☪

Aku adalah apa yang kau pikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Romantisme Kapitalis dengan Pendidikan

17 Juli 2020   05:43 Diperbarui: 17 Juli 2020   06:31 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pedagos.wordpress.com

akhir-akhir ini sedang merebaknya gelombang aksi Mahasiswa dari berbagai aliansi kampus maupun daerah. mereka menuntut adanya pengurangan biaya kuliah/Ukt 50% dimasa pandemi ini, dikarenakan fasilitas kampus yang tidak terpakai.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara(UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional). Dan didukung oleh perkataan tan malaka: "Tujuan Pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan". Pendidikan adalah alat kemajuan sebuah bangsa, karena pendidikan punya peranan besar untuk masuk terhadap dampak-dampak yang hadir dari arus globalisasi. 

Arus globalisasi ini telah masuk kedalam lini kehidupan, mulai dari sektor-sektor budaya, politik, ekonomi, maupun pendidikan. 

Pendidikan kita sudah terjebak dalam sistem kapitalisme. kapitalisme berarti adalah sebuah ideologi yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya dengan bebas untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.  Kapitalisasi pendidikan mempunyai dampak yang berkepanjangan. hal yang paling mendasar ialah semakin mahalnya biaya pendidikan setiap tahunnya, belum pula pungutan biaya yang diluar dari tanggung jawab institusi pendidikan.  imbasnya tertuju kepada  mereka yang rentan terhadap ekonomi. dan tidak sedikit pula yang putus sekolah atau tidak bisa melanjutkan jenjang pendidikannya. dikarenakan dampak tersebut. Pendidikan bukan lagi menjadi hak, tetapi sudah menjadi komoditas. siapa yang bisa mengakses pendidikan adalah mereka yang punya kemampuan finansial. hanya sebagian besar dari  masyarakat yang punya kemampuan finansial yang mampu menempuhnya.

Biaya pendidikan yang semakin mahal setiap tahunnya adalah sebuah bentuk penindasan bagi kalangan yang rentan terhadap ekonomi, orientasi lembaga pendidikan saat ini sudah tidak lagi menjadi media pembelajaran dan Kemanusiaan tidak lagi menjadi arah perjuangan,  melainkan telah menjadi lahan bisnis bagi pemilik modal pendidikan untuk mencari keuntungan finansial sebanyak-banyaknya.

Sekolah diibaratkan sebagai mesin cetak dan siap mensupply sebagai pekerja di dunia industri, pasar telah mengendalikan ruang-ruang kelas, sehingga bukan logika kemanusiaan yang ada didalam kelas melainkan logika persaingan, logika kompetitif. intelektual tidak lagi menjadi arah perjuangan.

Kapitalisasi pendidikan telah membuat mental kita semakin jauh dari cita-cita pendidikan, yaitu sebagai praktik pembebasan dan agenda pembudayaan.  Ada beberapa dampak yang dapat ditimbulkan akibat terjadinya kapitalisme pendidikan ini antara lain sebagai berikut (Ahmad Rifai, 2015).

  1. Peran negara dalam pendidikan semakin menghilang

Hilangnya peran negara dalam pendidikan akan berdampak semakin banyaknya kemiskinan yang ada di negar ini. Hal ini terjadi dikarenakan banyak anak yang gagal dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.

  1. Masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial ekonomi

Hal ini terjadi karena pendidikan yang berkualitas hanya bisa dinikmati oleh sekelompok masyarakat dengan pendapatan menengah keatas. Untuk masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah kurang bisa mengakses pendidikan tersebut.

  1. Indonesia juga akan tetap berada dalam sistem kapitalisme global

Indonesia akan tetap berada dalam sistem kapitalis global pada berbagai sektor kehidupan terutama dalam sistem perekonomiannya. Hal ini sudah terbukti bahwa kapitlisme tidak berlaku hanya pada sistem perekonomian namun dalam sistem pendidikan pun saat ini sudah terpengaruh oleh kapitalisme.

  1. Dalam sistem kapitalis negara hanya sebagai regulator/fasilitator

Pada sistem kapitalis ini, peran negara hanya sebagai regulator/fasilitator. Yang berperan aktif dalam sistem pendidikan adalah pihak swasta, sehingga muncul otonomi-otonomi kampus atau sekolah yang intinya semakin membuat negara tidak ikut campur tangan terhadap sekolah pendidikan. Hal tersebut berakibat bahwa sekolah harus kreatif dalam mencari dana bila ingin tetap bertahan. Mulai dari membuka bisnis hingga menaikkan biaya pendidikan sehingga pendidikan memang benar-benar dikomersilkan dan sulit dijangkau masyarakat yang kurang mampu.

  1. Pendidikan hanya bisa diakses golongan menengah keatas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun