Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ritual Thudong, Kesan dan Pesan yang Bisa Dipetik

1 Juni 2023   16:36 Diperbarui: 1 Juni 2023   20:14 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelepasan para biksu di kantor Kementerian Agama RI (Sumber gambar: kompas.com - Kristian Erdianto)

Bicara soal ziarah perjalanan spiritual, mungkin pembaca sekalian pernah dengar Camino de Santiago, atau Ziarah Arbain (Arbaeen Walk), atau Amarnath Yatra? Ketiganya boleh dikatakan sebagai ritual perjalanan spiritual yang ditempuh dengan berjalan kaki dengan jarak puluhan hingga ratusan kilometer.

Camino de Santiago atau dikenal juga dengan Way of St. james adalah jaringan luas rute ziarah kuno yang membentang dari seluruh Eropa dan berakhir di makam St. James di Santiago de Compostela, ibukota Galicia di sebelah barat laut Spanyol. Ada beberapa rute populer yang bisa dilalui oleh para peziarah seperti Camino Frances, Camino Portugues, Camino del Norte, Camino Primitivo, Camino Ingles, dan lainnya.

Sementara itu di Irak ada juga Arbaeen Walk, yakni long march sejauh kurang lebih 80 km dari kota Najaf ke Karbala (Irak) yang dilakukan oleh Muslim Syiah untuk memperingati Husain bin Ali saat peristiwa Asyura (tragedi Karbala).

Lalu di India, ada juga Amarnath Yatra yaitu ziarah tahunan umat Hindu India yang melalui gunung-gunung dan padang-padang rumput menuju ke sebuah gua es di Himalaya, Kashmir. Ziarah ini berlangsung sekitar bulan Juli hingga Agustus yang dipercaya oleh para peziarah sebagai momen untuk memperoleh kedamaian, pencerahan, dan berkat dari Dewa Syiwa.

Baru-baru ini, media sosial juga ramai memberitakan Ritual Thudong yang dilakukan oleh sejumlah biksu Thailand menjelang hari raya Waisak. Sudah tahu apa itu ritual Thudong?

Sekilas tentang Ritual Thudong

Jujur, saya baru belakangan ini mendengar Ritual Thudong. Dari beberapa sumber yang saya baca, Ritual Thudong sejatinya merupakan perjalanan spiritual yang dilakukan oleh Bhante (Biksu). Para biksu yang melaksanakan ritual Thudong ini umumnya mereka yang telah disumpah untuk menjalani hidup sebagai biksu pengembara (biksu Aranyaka).

Para bhante ini menempuh jarak ribuan kilometer dengan berjalan kaki, dengan tujuan membangun rasa persaudaraan dan perdamaian antar-umat di dunia. Di negara-negara Buddhis, ritual Thudong ini biasanya dipraktikkan oleh biksu Khamatama (biksu Dhutanga) yang tinggal di hutan. Mereka berjalan jauh dan tinggal di gua atau hutan.

Tahun ini 32 bhante melakukan ritual Thudong dengan berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat, Bangkok menuju ke Candi Borobudur, Magelang untuk menghadiri rangkaian perayaan Trisuci Waisak 2567 BE yang jatuh pada tanggal 4 Juni 2023 nanti.

Stupa Candi Borobudur (Dokumentasi pribadi)
Stupa Candi Borobudur (Dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun