"Ya ampun, heran deh. Tugas kok kayaknya gak habis-habis ya? Makin dikerjain bukannya makin habis malah makin banyak. Mana pre-test & post-test banyak banget lagi. Mau pecah rasanya kepala nih."
Dulu keluh kesah ini lumayan sering keluar dari mulut saat saya masih duduk di bangku SMA hingga kuliah.Â
Saya ingat betul guru-guru saya rasanya tidak pernah puas memberikan banyak tugas sekolah untuk para muridnya.Â
Tugas yang saya dimaksud di sini bukan hanya yang dikerjakan dengan tulisan tangan atau ketikan di komputer, tapi juga tugas prakarya untuk mata pelajaran seni yang menghabiskan banyak waktu.Â
Belum lagi kalau menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Selain tugas untuk mata pelajaran tertentu, latihan soal ujian juga bejibun banyaknya!
Begitu saya masuk kuliah farmasi lebih parah lagi. Dosen-dosen saya sering sekali menyuruh mahasiswanya membuat makalah, presentasi kelompok, sampai mencari bahan-bahan tertentu yang tidak disediakan kampus untuk praktikum.Â
Ribet? Jangan khawatir, selain itu semua, saya juga harus belajar untuk pre-test dan post-test, membuat laporan praktikum, membuat ringkasan kuliah, sampai belajar untuk musim ujian. Ampun deh pokoknya!
Baca juga: Rajin Membuat Ringkasan Kuliah Banyak Manfaatnya Lho!
Boro-boro hang out dengan teman-teman, waktu di akhir minggu sering saya gunakan untuk menyelesaikan tugas kuliah, mengulang materi kuliah, mengerjakan laporan praktikum, maupun menyelesaikan ringkasan kuliah.Â
Belum lagi kalau ada dosen yang menggelar kuliah maraton di hari Sabtu sejak pagi hingga sore karena beliau tidak sempat memberikan kuliah sesuai jadwal.