Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nostalgia Jajanan Masa Kecil

27 Februari 2021   10:46 Diperbarui: 27 Februari 2021   13:36 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah pembaca sekalian ada yang mengenal makanan ini atau tidak. Yang jelas dulu waktu kecil, saya sering makan roti ini untuk sarapan atau sekadar ngemil sambil nonton telenovela.

Yap, roti jadoel (alias jaman doeloe) yang terbuat dari gula merah dengan rasa kayu manis yang khas ini disebut juga Roti Gambang. Nama Roti Gambang terinspirasi dari budaya Betawi, yakni alat musik Gambang Kromong karena bentuk dan warnanya yang lumayan mirip dengan bilah-bilah alat musik tersebut. 

Tapi yang lebih unik lagi, di Semarang roti ini justru punya nama Roti Ganjel Rel karena bentuknya yang seperti bantalan rel. Namun berhubung sejak kecil saya sudah tinggal di Jakarta, nama Roti Gambang lah yang saya kenal. Tak hanya berbentuk seperti bilah Gambang Kromong, roti ini juga ada yang berbentuk bulat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Menurut beberapa sumber yang saya baca, rupanya roti ini adalah salah satu jenis kuliner peninggalan zaman kolonial Belanda. Pada masa itu, Roti Gambang umumnya dikonsumsi oleh orang Belanda-Indonesia. 

Oleh sebab itu, di Batavia roti ini juga dikenal sebagai rotinya orang-orang Eropa. Orang Belanda juga sering menyebutnya sebagai Roti Sarapan Pagi (Ontbijtkoek) karena memang disantap saat sarapan pagi. 

Dan karena bahan-bahannya juga terdiri dari rempah-rempah seperti kapulaga, kayu manis dan lainnya, maka roti ini disebut juga dengan Roti Rempah Belanda.

Gulali

Gulali berbentuk seperti gulungan besar kapas berwarna pink mungkin masih sering kita jumpai di mall atau area kuliner di tempat wisata.

Tapi yang bentuknya kasar seperti rambut kusut berwarna jingga muda hingga sering disebut 'rambut nenek', atau kembang gula berbentuk seperti pasta yang bisa dibentuk dengan berbagai macam rupa, pasti sudah jarang kita temui.

Dulu gulali semacam ini dijual oleh pedagang kaki lima di luar gerbang sekolah. Para siswa-siswi SD sering mengerubungi si penjual usai pulang sekolah demi melihat kelihaian jemari si penjual yang membentuk gula panas berwarna-warni seperti pasta menjadi berbagai macam rupa. 

Mulai dari bunga, burung, dot bayi, dan lain sebagainya. Pokoknya tinggal request kamu mau gulali bentuk apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun