Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pesta Pemakaman Saurmatua yang Jauh dari Kesan Kesedihan

2 Februari 2020   18:28 Diperbarui: 6 Juni 2022   01:52 9132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesta Pemakaman Saurmatua (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Well, ya namanya juga dukacita pastilah akan ada tangisan dari keluarga almarhum yang ditinggalkan. Mulai dari hari pertama saat para tamu yang melayat datang, saat satu per satu anggota keluarga tiba dari tanah perantauan, hingga saat acara perpisahan pada malam sebelum upacara adat. 

Begitu juga saat pemberian Ulos Saput dan Ulos Tujung. Ulos Saput diberikan oleh pihak Tulang/saudara laki-laki Ibu untuk menyelimuti jenazah. Sedangkan Ulos Tujung diberikan kepada pasangan almarhum dengan tujuan penghiburan. 

Pemberian Ulos Saput untuk almarhum (Dokpri)
Pemberian Ulos Saput untuk almarhum (Dokpri)
Namun saat seluruh tamu mulai berdatangan di pagi harinya dan upacara adat dimulai, sudah tidak ada lagi isak tangis yang terdengar. 

Upacara adat pemakaman di kampung umumnya digelar di halaman terbuka. Dan karena kebetulan Opung memiliki tanah bebas di sekeliling rumah, maka acara adat dilaksanakan di halaman yang sudah dipasangi tenda.

Usai pemberian Ulos Saput dan Ulos Tujung, peti mati dibawa ke halaman terbuka untuk pelaksanaan adat. Seluruh keturunannya akan berdiri di sekeliling peti untuk menyambut tamu-tamu yang datang.

Suasana menerima tamu yang datang (Dokumentasi pribadi)
Suasana menerima tamu yang datang (Dokumentasi pribadi)
Apa yang saya lihat pada saat itu semakin membuat saya kagum pada almarhum karena ternyata ada begitu banyak tamu yang datang untuk mengucapkan selamat jalan. 

Semasa hidupnya, Opung dikenal sebagai kepala sekolah sekaligus orangtua yang bijak, menyayangi dan menghormati keluarganya. Dia juga suka memberikan nasihat dan berkhotbah mengingat peran aktifnya di gereja.

Jadi alih-alih ratap tangis dan kesedihan, justru sukacitalah yang terpancar dari kami saat menyambut para tamu dan keluarga yang datang membawa tandok berisi beras, Manortor, pembagian Jambar (hak bagian) seperti daging (Jambar Juhut), kesempatan berbicara (Jambar Hata) dan uang (Jambar Hepeng), hiruk-pikuk pihak parhobas (orang-orang yang bertugas menyiapkan makanan dan lain-lainnya), dan kemeriahan dari musik yang mengiringi tarian Tortor kami. Karena kebetulan Opung menganut Pentakosta, alat musik gondang yang kurang familiar digantikan dengan alat musik modern. Full band pastinya.

Suasana pemberian Jambar untuk tamu yang datang (Dokumentasi pribadi)
Suasana pemberian Jambar untuk tamu yang datang (Dokumentasi pribadi)
Bahkan beberapa kenalan saya yang melihat Instastory saya, agak terheran-heran karena irama musiknya terdengar lumayan cepat dan meriah untuk ukuran acara pemakaman. Yah, inilah uniknya adat Batak. Pemakaman orang yang meninggal Saurmatua justru jauh dari kesan kesedihan. 

Jangan ditanya berapa biaya yang dihabiskan untuk mengadakan pesta Saurmatua. Kalau dihitung-hitung bisa setara biaya pesta pernikahan di Jakarta. Namun lagi-lagi bukan soal biayanya, tapi lebih kepada ungkapan syukur keluarga yang berharap doa dari seluruh tamu dan keluarga yang datang supaya seluruh keturunan almarhum hidup rukun dan damai.

Selamat jalan ya Opung Doli.. Sampaikan salamku untuk Opung Boru di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun