Mohon tunggu...
Irma Susanti Irsyadi
Irma Susanti Irsyadi Mohon Tunggu... -

hanya seorang pecinta kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dari Book Shaming ke Writer Shaming, Banyak Jalan Menuju Jumawa

25 Februari 2019   12:45 Diperbarui: 25 Februari 2019   15:15 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernahkah Anda sedang asyik membaca komik Conan, kemudian seseorang berkomentar;

"Ih udah gede kok masih baca komik!"

Atau:

"Bacanya fiksi terus, baca buku BENERAN nya kapan?"

Entah, mungkin Anda ada di posisi yang sedang membacanya atau justru yang berkomentarnya.

Ketahuilah pemirsa, bahwa yang begitu itu dikenal dengan sebutan "book-shaming." Terdengar familiar kah? Mungkin yang selama ini lebih sering kita dengar adalah "body shaming" yaitu perilaku mencemooh kondisi fisik seseorang.

Dalam "book shaming" yang dicemooh adalah (tentu saja) buku yang dibaca. Seolah ada kategori tertentu, misalnya:

Komik dan cerita fantasi seperti Harry Potter dan kawan-kawan itu adalah buku untuk anak-anak. Titik. Orang dewasa harusnya baca novel orang dewasa (definisi yang ambigu). Titik.

Selain kategori, ada pula leveling pada jenis buku bacaan. Seolah ketika membaca buku tertentu atau penulis tertentu, maka otomatis kita akan (merasa) lebih baik dari orang lain.

Maka, jangan heran jika ada orang-orang yang merasa amat bangga karena sudah membaca buku Pramoedya Ananta Toer dan mencemooh mereka yang membaca Twilight atau Dilan 1990.

Efek dari leveling ini adalah adanya rasa superior pada yang sudah membaca, dan inferioritas pada yang belum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun