Sudah jadi rahasia umum bahwa momentum bulan suci Ramadhan kerap diwarnai kenaikan harga berbagai komoditas. Salah satunya yang pasti berfluktuasi adalah telur ayam.
Fluktuasi harga telur ini seperti sudah jadi siklus rutin, seolah orang-orang lebih banyak makan telur pada saat puasa. Padahal sebenarnya, tidak ada perubahan pola konsumsi yang signifikan. Bila tidak diantisipasi, pola seperti ini akan menjadi ruang bagi para pemburu rente yang sekadar memanfaatkan momentum.Â
Dalam konteks itu, perlu ada wasit yang mengawasi agar para pelaku usaha tetap bermain pada koridornya. Atau setidaknya, ada yang bisa jadi contoh pelaku usaha. Peran tersebut harus diambil oleh Badan Urusan Logistik (Bulog), yakni menjaga agar pemain tidak kelewatan mengambil untung dan juga menerapkan perilaku dagang yang bertanggung jawab.
Misalnya, Bulog sebagai perusahaan pelat merah bisa mengajak para peternak ayam untuk memasok telur pada mereka secara periodik. Sehingga tidak akan terjadi lonjakan pasokan di waktu bersamaan yang menyebabkan harga anjlok. Atau malah terjadi kelangkaan yang membuat harga naik.Â
Pola kerja sama itu juga harusnya tidak berhenti pada komoditas telur. Melainkan sampai pada seluruh sembilan bahan pokok seperti beras, gula, jagung, minyak goreng, dan lainnya lagi. Bulog harus memastikan stabilitas pasokan komoditas bahan pokok itu tercukupi.Â
Opsi semacam operasi pasar harus tetap ada di daftar rencana aksi Bulog untuk menekan harga. Sebab harga akan bisa terkendali saat ketersediaan pasokan sembako bisa terjamin. Apalagi ada kemungkinan kebutuhan akan meningkat menjelang hari raya.Â
Ada kecenderungan orang-orang akan menyiapkan stok pangan di rumah atau memasak lebih banyak untuk dimakan bersama-sama keluarga saat lebaran. Misalnya kebutuhan daging ayam yang akan naik, seiring dengan kebutuhan orang memasak opor ayam yang khas hari raya lebaran. Begitu juga dengan daging sapi atau kerbau, bahan baku rendang yang hampir pasti dihidangkan saat lebaran.
Bila Bulog bisa memberi jaminan pasokan, harga stabil, maka masyarakat akan lebih tenang menjalani ibadah puasa dan menyambut hari raya.