Mohon tunggu...
Irma SiarTambunan
Irma SiarTambunan Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati pangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang yg peduli ketahanan pangan

Selanjutnya

Tutup

Money

Menguji Kesaktian Bulog di Bulan Suci

6 Mei 2019   23:54 Diperbarui: 7 Mei 2019   00:28 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang telur (JIBI/Dedi Gunawan)

Sudah jadi rahasia umum bahwa momentum bulan suci Ramadhan kerap diwarnai kenaikan harga berbagai komoditas. Salah satunya yang pasti berfluktuasi adalah telur ayam.

Fluktuasi harga telur ini seperti sudah jadi siklus rutin, seolah orang-orang lebih banyak makan telur pada saat puasa. Padahal sebenarnya, tidak ada perubahan pola konsumsi yang signifikan. Bila tidak diantisipasi, pola seperti ini akan menjadi ruang bagi para pemburu rente yang sekadar memanfaatkan momentum. 

Dalam konteks itu, perlu ada wasit yang mengawasi agar para pelaku usaha tetap bermain pada koridornya. Atau setidaknya, ada yang bisa jadi contoh pelaku usaha. Peran tersebut harus diambil oleh Badan Urusan Logistik (Bulog), yakni menjaga agar pemain tidak kelewatan mengambil untung dan juga menerapkan perilaku dagang yang bertanggung jawab.

Kesaktian Bulog diuji (meme edit pribadi)
Kesaktian Bulog diuji (meme edit pribadi)
Sumber

Misalnya, Bulog sebagai perusahaan pelat merah bisa mengajak para peternak ayam untuk memasok telur pada mereka secara periodik. Sehingga tidak akan terjadi lonjakan pasokan di waktu bersamaan yang menyebabkan harga anjlok. Atau malah terjadi kelangkaan yang membuat harga naik. 

Pola kerja sama itu juga harusnya tidak berhenti pada komoditas telur. Melainkan sampai pada seluruh sembilan bahan pokok seperti beras, gula, jagung, minyak goreng, dan lainnya lagi. Bulog harus memastikan stabilitas pasokan komoditas bahan pokok itu tercukupi. 

Opsi semacam operasi pasar harus tetap ada di daftar rencana aksi Bulog untuk menekan harga. Sebab harga akan bisa terkendali saat ketersediaan pasokan sembako bisa terjamin. Apalagi ada kemungkinan kebutuhan akan meningkat menjelang hari raya. 

Ada kecenderungan orang-orang akan menyiapkan stok pangan di rumah atau memasak lebih banyak untuk dimakan bersama-sama keluarga saat lebaran. Misalnya kebutuhan daging ayam yang akan naik, seiring dengan kebutuhan orang memasak opor ayam yang khas hari raya lebaran. Begitu juga dengan daging sapi atau kerbau, bahan baku rendang yang hampir pasti dihidangkan saat lebaran.

Bila Bulog bisa memberi jaminan pasokan, harga stabil, maka masyarakat akan lebih tenang menjalani ibadah puasa dan menyambut hari raya.

Berdoa (meme edit pribadi)
Berdoa (meme edit pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun