Mohon tunggu...
irman muhamad ridwan
irman muhamad ridwan Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Pengajar ikut serta dalam mencerdaskan anak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru PAI SMPN 2 Cibadak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaring Rizki diwaktu Pagi

18 Januari 2022   14:35 Diperbarui: 18 Januari 2022   14:54 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjaring  Rizki di Waktu Pagi

Oleh : Irman Muhamad Ridwan

Menjaring rizki artinya kita berdo’a memohon kepada Allah SWT supaya dimudahkan dan dilancarkan rizki kita. Menjaring dengan kita melaksanakan shalat , beristighfat dan berdo’a.

Rizki  berasal bari bahasa arab akar kata razaqa, yarzuqu, rizqan, yang berarti kekayaan, nasib, harta warisan, upah, dan  anugerah atau pemberian. Rizki juga mempunyai makna : pemberian, makanan, hujan dan buah-buahan.

Rizki merupakan  karunia Allah SWT yang dilimpahkan kepada hamba-Nya. Rizki tersebut ada yang dicari dari sumber yang halal sesuai perintah Allah SWT dan Rasul-Nya dan ada juga rizki tersebut ada yang diraih dengan cara yang tidak dikenankan, artinya rizki tersebut  diraih dengan cara yang haram.

 Rizki yang berkah artinya rizki yang diraih dengan cara yang halal, dan rizki yang tidak berkah adalah diraih dengan cara yang haram.  Bagaimana cara Menjaring rizki . Tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW adalah melaksanakan shalat dhuha.

Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang hukumnya muakkad, artinya adalah shalat yang dianjurkan mendekati wajib dan selalu dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Shalat dhuha ini adalah shalat sunnah yang dilakukan di waktu pagi hari sekitar dilaksanakan jam 6.30- 10.00.

Shalat dhuha ini minimal dua raka’at maksimalnya ada yang mengatakan delapan  rakaat ada yang menyatakan dua belas raka’at. Shalat dhuha dikerjakan ada yang dua, empat, enam, delapan bahkan dua belas raka’at. Tergantung kepada situasi, kemampuan dan keikhlasan dalam mengerjakannya.

Ulama yang mengatakan minimal dua raka’at dari kalangan ulama syafi’iyah minimal dikerjakan dua rakaat maksimalnya delapan raka'at. Namun imam An-nawawi  menyebutkan bahwa ada sebagian ulama dalam madzhab As-Syafi’i yang berpendapat bahwa batasan maksimal shalat dhuha itu bukan delapan tapi dua belas raka’at.

Adapun tatacara shalat dhuha, diantaranya :

  • Membaca niat
  • Takbirratul ihram
  • Membaca do’a iftitah
  • Membaca surat al-fatihah
  • Pada raka’at pertama adalah membaca al-fatihah dianjurkan membaca surat Ad-Duha
  • Ruku
  • I’tidal
  • Sujud pertama
  • Duduk diantara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Berdiri mengulang seperti rakaat pertama
  • Pada raka’at kedua ini, setelah membaca surat al-fatihah dianjurkan membaca sutat Asy-Syams
  • Membaca tasyahhud akhir
  • Membaca salam dua kali

Selanjut membaca dzikir dengan mengucapkan  beristigfar  dan kemudian  membaca do’a setelah shalat dhuha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun