Mohon tunggu...
IRMA NISWATUL AINI
IRMA NISWATUL AINI Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya adalah mahasiswa semester 5 yang berfokus pada bidang Administrasi Perkantoran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membedah Strategi Pemasaran dengan Burn Money dan Loyalitas Semu

30 Agustus 2025   11:32 Diperbarui: 30 Agustus 2025   11:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI. Burn Money (Sumber: jbartlett.org)

Konsumen digital sangat peka terhadap perubahan harga, mereka yang sangat sensitif terhadap harga lebih mudah tertarik oleh diskon, promosi, atau penawaran harga yang lebih murah dari pesaing. Brand switching terjadi ketika perpindahan konsumen dari satu merek ke merek lain, ada beberapa faktor yang mempengaruhi brand switching antara lain ketidakpuasan terhadap produk atau layanan, keinginan untuk mencoba hal baru, promosi yang agresif dari pesaing, serta biaya untuk beralih merek yang rendah. Selain itu, promosi yang terlalu banyak seperti diskon dan cashback, bisa membuat konsumen bersikap oportunistik yang dimana tampak setia tetapi sebenarnya hanya karena insentif jangka pendek.

Fenomena ini bisa disebut loyalitas semu, yang dimana setelah promosi berakhir, konsumen cenderung meninggalkan platform tersebut, contohnya dapat dilihat pada saat event besar Harbolnas ( hari belanja online nasional) pada tanggal cantik seperti 11.11 dan 12.12, kebanyakan konsumen beralih platform hanya karena perbedaan harga atau potongan ongkos kirim. Tingkat sensitivitas harga yang tinggi juga membuat loyalitas konsumen digital menjadi rapuh, sedangkan tingkat brand switching terus meningkat karena konsumen lebih memilih keuntungan sesaat dibandingkan keterikatan jangka panjang terhadap merek.

Membangun Loyalitas Sejati : Kunci Pertumbuhan Berkelanjutan

ILUSTRASI. Konsumen Berbelanja Via Media Sosial (Sumber: davidantonny.com)
ILUSTRASI. Konsumen Berbelanja Via Media Sosial (Sumber: davidantonny.com)

Loyalitas sejati berbeda dari loyalitas semu yang hanya tergantung pada diskon atau hadiah sementara. Loyalitas sejati muncul dari kombinasi antara kepuasan pelanggan, kepercayaan, dan ikatan emosional yang kuat terhadap merek. Pelanggan yang memiliki hubungan emosional dengan merek biasanya lebih setia, membeli kembali, dan bahkan menjadi pendorong dengan merekomendasikan produk kepada orang lain. Perusahaan juga wajib fokus pada pengalaman pelanggan yang konsisten, pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, serta komunikasi yang bermakna melalui media digital.

Strategi seperti program loyalitas yang melibatkan pelanggan, komunitas merek, dan branding emosional dianggap lebih efektif dalam membangun hubungan yang autentik dengan konsumen dibanding hanya berfokus pada promosi harga.

Peran Media Sosial dan Teknologi dalam membangun keterikatan

Media sosial dan teknologi berperan penting dalam membangun keterikatan emosional dan kepercayaan antara merek dan konsumen. Pendekatan yang berfokus pada pengalaman personal, transparansi, dan nilai jangka panjang lebih efektif dalam menciptakan loyalitas otentik dibandingkan strategi promosi sementara seperti diskon dan cashback yang hanya menghasilkan loyalitas semu. Strategi yang holistik dan berkelanjutan, termasuk penggunaan teknologi seperti AI dan analitik, dapat memperkuat hubungan emosional dan memastikan keberlanjutan bisnis di era digital yang kompetitif.

Pada akhirnya, diskon dan promo hanyalah pemicu kesenangan sementara. Yang lebih penting adalah bagaimana kita, sebagai konsumen digital, bisa memilih dengan bijak dan mendukung brand yang membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Dengan begitu, kita tidak hanya terhindar dari loyalitas semu, tetapi juga ikut berkontribusi pada tumbuhnya bisnis yang berkelanjutan dan sehat di era digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun