Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan fisik, motorik, kognitif, bahasa, emosi, dan sosial. Perkembangan setiap anak berbeda tergantung lingkungan tempat anak tinggal dan pengasuhan orang tua.
Model Pengembangan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini Aspek perkembangan Anak Usia Dini secara umum terdiri dari 2 aspek yaitu perkembangan karakter dan perkembangan kemampuan dasar. Perkembangan Perilaku terdiri dari perkemabangan Nilai Agama dan Moral (NAM) serta Perkembangan sosio-emosional Anak (Sosem) Sedangkan pada perkembangan kemampuan dasar anak terdiri dari: perkembangan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan perkembangan seni.Pengembangan keenam aspek tersebut menjadi acuan utama guru dalam mempersiapkan pembelajaran yang dapat meningkatkan seluruh kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
 Model Pengembangan Motorik Anak Usia Dini Aspek perkembangan motorik anak usia dini terdiri dari motorik halus dan kasar yang memiliki cara pengembangannya masing-masing.
a. Perkembangan Motorik Halus
Perkembangan motorik halus merupakan perkembangan otot halus dan fungsinya. Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian tubuh yang lebih spesifik; seperti menulis, melipat, merangkai, mengancingkan baju, menggunting dan sebagainya.
b. Perkembangan Motorik Kasar
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu memaksimalkan perkembangan motorik kasar anak, sejumlah kegiatan atau permainan beserta alat permainan edukatif dapat digunakan untuk mengembangkan motorik kasar anak. Keterampilan menggunakan gerakan gerakan bagian tubuh untuk melatih ketangkasan merupakan bagian dari pengembangan motorik kasar. Banyak alat-alat main yang sederhana dan mudah ditemukan serta dapat digunakan untuk memaksimalkan pengembangan motorik kasar ini, seperti titian untuk meniti sambil mata melihat lurus ke depan, bola sebagai media permainan lempar tangkap bola, anak-anak dapat menggunakan bola tersebut untuk dilempar dan ditangkap, dan lain sebagainya. (Wikipedia)
Sehubungan dengan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia maka pembelajaran dilakukan secara daring, bentuk penguatan pembelajaran motorik kasar di TK Seruni Kab. Bandung yaitu anak diberi tugas dengan melakukan aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan di rumah masing-masing, contohnya seperti anak diberi video pembelajaran untuk melakukan gerakan melompat ke kanan, kiri, depan, dan belakang. Walaupun pembelajaran dilakukan secara dari tetapi anak tetap aktif bergerak di rumah.