Mohon tunggu...
Ircham Arifudin
Ircham Arifudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Brebes Club (KBC-53): penulis receh sekaligus penikmat kopi tanpa gula

menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Skenario Qurban di Masa Pandemi

15 Juli 2021   09:35 Diperbarui: 15 Juli 2021   09:43 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
qurban di masa pandemi (Dokpri)

Perayaan Idul Adha dan tradisi berqurban tahun ini akan datang dalam beberapa hari ke depan, kondisi pandemi dan pemberlakuan PPKM darurat memaksa tiap-tiap kepanitiaan qurban di masjid/musholla untuk berfikir teknis pelaksanaan qurban agar tetap terlaksana di tempatnya masing-masing dengan memprioritaskan keselamatan dan kesehatan warga serta meminimalisir resiko penularan covid. Beberapa skenario dan rule model penerapan protokol kesehatan (prokes) disiapkan oleh panitia, berbagai regulasi pelaksanaan kegiatan qurban di masa pandemi baik dari pemerintah maupun ormas dijadikan rujukan, tujuannya satu: "bisa melaksanakan penyembelihan qurban dan pendistribusian daging qurban tanpa masalah".

Masa PPKM darurat (tahap 1) berakhir pada tanggal 20 Juli yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah, saya mengatakan tahap 1, karena dimungkinkan akan ada tahap berikutnya, semoga saja prediksi saya salah, yang pasti kita tunggu saja kebijakan resmi dari pemerintah ya. Kembali ke poin tanggal 20 juli tadi, karena di tanggal tersebut masih dalam masa PPKM darurat maka sebagian pengurus masjid/musholla meniadakan kegiatan sholat idul adha berjamaah di masjid/musholla dan menggantinya dengan sholat di rumah masing-masing, hal ini tentunya berdampak juga pada peniadaan kegiatan penyembelihan hewan qurban di masjid/musholla pada hari tersebut. Beberapa masjid/musholla menjadwalkan kegiatan qurban pada hari pertama tasyriq yang bertepatan dengan tanggal 21 Juli 2021, dengan skenario-skenario berikut:

(Dokpri)
(Dokpri)

Penyerahan hewan dari sohibul qurban kepada panitia di masjid/musholla. Tradisi yang sudah biasa dilaksanakan satu hari sebelum hari raya (sejak pagi hari), namun untuk tahun ini bagi yang pelaksaan qurban pada hari pertama tasyriq, ada sebagian panitia yang mulai menerima hewan pada sore hari di hari raya, ada juga yang mulai menerima hewan pada malam hari, bahkan ada juga yang menjadwalkan penerimaan hewan pada pagi hari (hari yang sama dengan pelaksanaan kegiatan penyembelihan qurban). Tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat dan untuk meminimalisir kerumunan, terutama potensi berkumpulnya anak-anak untuk sekedar menonton hewan-hewan qurban.

Pelaksanaan kegiatan penyembelihan qurban dan pendistribusiannya. Kalau biasanya hampir seluruh warga dan kaum (jamaah) masjid/musholla berkumpul dalam satu tempat melaksanakan pengelolaan qurban (penyembelihan, penetelan, penimbangan, pendistribusian daging qurban untuk warga), mereka bersama panitia bahu membahu dan berbagi tugas. Namun untuk tahun ini dilakukan dengan cara yang berbeda, sebagian ada yang memilih pengelolaan hewan qurban dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan panitia tinggal mendistribusikan daging kepada warganya saja, ada juga yg memilih melaksanakan pengelolaan hewan tetap di masjid/mushollanya (yang tentunya) dengan penerapan protokol kesehatan dan pembatasan: hanya dihadiri panitia dan orang-orang tertentu saja yang berkumpul, selebihnya diminta untuk tetap di rumah masing-masing, sehingga di lokasi kegiatan tidak ada kerumunan apalagi masyarakat yang hanya sekedar menonton, disinilah panitia bagian keamanan sangat dibutuhkan perannya.

(Dokpri)
(Dokpri)

Demikian beberapa contoh skenario pelaksanaan qurban dalam masa pandemi tahun ini, prinsipnya merawat tradisi yang baik dengan memprioritaskan keselamatan dan kesehatan warga. Tetap patuhi protokol kesehatan ya sahabat.

Wallahu a'lam...

KBC-53

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun