Setiap akan mandi kita pasti menggunakan sabun untuk membersihkan badan. Akan tetapi tidak semua pembersih badan bisa dikatakan sabun. Faktanya hanya segelintir orang yang menggunakan "sabun" sesungguhnya untuk mandi.Â
Apa Itu Sabun ?Â
Di kamar mandi pembersih badan yang biasa saya gunakan adalah shower gel atau shower scrub. Awalnya saya mengira "mereka" juga termasuk dalam "sabun". Kenyataannya ternyata produk pembersih badan di atas tidak bisa dikategorikan sebagai "sabun" sesungguhnya.Â
Sabun menurut Standar Nasional Indonesia adalah sediaan pembersih kulit yang dihasilkan dari reaksi saponifikasi antara minyak, lemak, dengan basa organik atau anorganik yang tidak mengiritasi kulit.Â
Reaksi saponifikasi ini akan menghasilkan sabun dan juga hasil sampingan yaitu gliserin. Gliserin sendiri bermanfaat untuk kelembaban kulit. Beberapa pabrik juga ada yang melakukan reaksi saponifikasi hanya untuk mengambil gliserin lalu dijual.Â
Basa yang sering digunakan untuk pembuatan sabun adalah NaOH dan KOH. NaOH atau Natrium Hidroksida adalah basa yang digunakan untuk pembuatan sabun padat. Sedangkan KOH atau Kalium Hidroksida adalah basa yang digunakan untuk pembuatan sabun cair. Meskipun kedua bahan tersebut bersifat korosif namun, aman jika telah melalui reaksi saponifikasi.Â
Minyak yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pun beragam jenisnya. Ada minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak zaitun, dan lain sebagainya. Tentu saja berbeda minyak, berbeda pula perhitungan jumlah basa yang diperlukan. Bisa juga menggunakan lemak hewan atau tumbuhan.Â
Sabun yang sebenarnya jika dilihat dari komposisi bahannya mengandung lemak atau minyak dan juga NaOH atau KOH. Lantas bagaimana jika produk tersebut tidak mengandung keduanya?Â