Nanggala 402, QS Qaaf Ayat 18, dan Ramadhan

Apa berita sekarang yang paling mengiris hati rakyat Indonesia? Apalagi kalau bukan berita tentang tenggelamnya kapal selam Nanggala 402. Banyak orang yang meneteskan air mata membaca berita tentang Nanggala 402. Nanggala tidak pergi mereka hanya memutuskan untuk untuk berpatroli abadi. 

Nanggala 402 yang Telah Berpulang. 

Rabu, 21 April 2021, masyarakat Indonesia dikagetkan dengan berita hilangnya kapal selam Republik Indonesia yakni KRI Nanggala-402. Tak berlangsung lama pencarian pun dilakukan pada kapal selam dengan status submiss (kapal selam hilang). Bantuan dari negara tetangga pun mulai berdatangan. 

Banyak masyarakat yang melakukan doa bersama agar kapal ini segera ditemukan dan seluruh awaknya selamat. Cadangan oksigen di kapal selam pun hanya bertahan 3 hari. Tiga hari sejak kabar hilangnya kapal selam tersebut, pemerintah menyatakan bahwa kapal tersebut tenggelam. Lima puluh tiga awak yang bertugas pun dinyatakan gugur. 

Kapal tersebut tenggelam di kedalaman 838 meter. Tenggelam di kedalaman yang begitu jauh membuat kapal ini pecah menjadi 3 bagian. Hal ini sesuai dengan penemuan dari kendaraan jarak jauh yang dioperasikan oleh MV Swift Rescue, kapal bantuan milik pemerintah Singapura. Keluarga awak kapal pun mengalami luka yang mendalam terlebih musibah ini datang di bulan ramadhan. 

Tak hanya mereka, rakyat Indonesia yang juga berduka atas tenggelamnya kapal selam Nanggala. Sholat gaib pun digelar untuk mendoakan seluruh awak yang telah gugur. Sayangnya di tengah kondisi berkabut masih ada orang-orang yang tega menyebarkan hoaks dan menjadikan berita ini sebagai konten. 

Salah satu akun di media sosial Facebook malah memberikan pendapat jika kapal selam tersebut sengaja dilenyapkan oleh pemerintah. Entah kurang literasi atau bagaimana, akun tersebut malah mengatakan pemerintah sengaja membuang uang untuk mencari kapal selam tersebut. Menurutnya, para awak bisa menyelamatkan diri dengan menggunakan baju selam dan berenang ke permukaan. Padahal di kedalaman 800 meter, kapal baja saja bisa pecah apalagi manusia. 

Ada juga yang menjadikan musibah ini sebagai konten di tik tok agar terkenal. Lebih parahnya ada yang menjadikan musibah sebagai ulok-ulokan dan ingin memperkosa istri dari para awak kapal Nanggala. Kasus ini pun sedang diusut oleh pihak kepolisian.